Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengembangan Teknologi Atap Identik Tradisi Budaya

23 Januari 2023   12:10 Diperbarui: 23 Januari 2023   12:15 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Atap Rumah Tradisional", Sumber: Gramedia.com

Di perkotaan pada era modern ini bahan baku pembangunan untuk rumah hunian begitu mahal, pembangunan atap rumah menjadi hal pertimbangan tersendiri, karena sumber kenyamanan agar terhindar dari panas terik matahari dan derasnya hujan.

Pembuatan Genteng mengalami fase perubahan dari waktu ke waktu sebagai atap rumah, pembuatan genteng mulai dari kayu jati, tanah liat, hingga asbes berpasir, dalam bangunan tradisional ada juga yang menggunakan media serat dan daun seperti ilalang, pandan duri, ijuk, daun kelapa, daun lontar, Kiray atau Daun Aren, dsb.

Saat ini penulis hanya merefleksikan kombinasi berpikir modern ala tradisional, dalam mengatasi permasalahan kebocoran dan produksi massal atap rumah secara sederhana, dengan menggunakan limbah Styrofoam yang sulit untuk di daur ulang, keberadaan limbah Styrofoam begitu banyak tersedia di lapak barang bekas, hanya dengan melelehkan dengan mencelupkan Styrofoam kedalam bensin, dan dapat menjadi gumpalan seperti lem sebagai pengganti fiberglass.

Ketika sudah banyak terkumpul lem dari lelehan Styrofoam, selanjutnya dapat di kombinasikan dengan daun atau serat yang biasa digunakan pada bangunan tradisional, dengan mengoleskan secara merata pada permukaan daun dengan ketebalan tertentu. Dan menjadikan lembaran demi lembaran bahan daun yang akan dijadikan atap rumah secara sederhana, ini dapat dijadikan bahan rekomendasi untuk pembuatan atap saung atau gazebo yang lebih tahan lama.

Pelapisan di lakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran dan rebesan pada daun sebagai bahan atap tersebut. Bahan lelehan Styrofoam akan mengalami peoses pengerasan dan cenderung tahan terhadap air. 

Anda juga dapat menggunakan ide sederhana ini untuk menambal kebocoran pada rumah anda, kemudian mengecat ulang dengan cat minyak sesuai dengan warna genteng atau asbes untuk menyamarkan dan membuat atap anda tetap terlihat rapi.

Sebagai informasi bahwa lelehan Styrofoam ini dipergunakan untuk bahan baku penambal perahu nelayan, tidak diragukan bahwa kualitas lelehan Styrofoam sangat tahan terhadap air. Sehingga anda dapat gunakan juga untuk menambal asbes dan genteng serta cocok untuk mengatasi masalah atap yang bocor dirumah anda.

3R, kenapa tidak ?! Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun