Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Keinginan Barat Membuat Rusia Kalah, Begini Strateginya

27 Desember 2022   11:08 Diperbarui: 27 Desember 2022   19:21 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Pertempuran Minerba dan Minyak Dunia", sumber : Money Kompas.com

"G7 dan semua Negara Anggota UE telah mengambil keputusan yang akan memukul pendapatan Rusia lebih keras lagi dan mengurangi kemampuannya untuk berperang di Ukraina." Di lontarkan Presiden Von der Leyen.

Adanya OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), merupakan sebuah Organisasi yang terdiri dari Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi, tujuan OPEC diantaranya  menegosiasikan tentang masalah-masalah mengenai produksi, mengatur harga minyak dunia dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak bumi.

Kebijakan Sepihak Uni Eropa saat ini telah melangkahi aturan kesetaraan dalam hal penentuan harga yang jelas melampaui batas OPEC sebagai negara-negara besar penghasil minyak, meskipun keputusan Uni Eropa akan menghasilkan keuntungan bagi Negara lain sebagai penghasil sumber daya yang memiliki kemampuan menyediakan pasokan minyak kepada mereka. 

Hal ini mengingatkan kita pada egosentrism Perusahaan Sevens Sister yang memonopoli dalam penentuan harga minyak semaunya dengan semena-mena, sehingga menimbulkan inisiatif Negara-negara penghasil minyak mendirikan OPEC pada 14 September 1960 di Irak, Negara pendiri OPEC adalah Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela.

OPEC yang didirikan atas dasar kesetaraan negara penghasil Sumber Daya Minyak kini yang menjadi penentu harga minyak dunia.

Saat ini Uni Eropa mengalami Resesi dan Krisis, memunculkan kecurigaan para ekonom dunia atas rencana sejumlah besar Alokasi investasi Uni Eropa di Asean, Perihal sumber pembiayaan mengingat Resesi ekonomi dan Krisis yang melanda Uni Eropa.

Negara-negara yang tergabung dalam NATO dan G7, Amerika dan Inggris yang berada didalamnya, telah membuat keputusan yang melebihi kebijakan OPEC dengan menetapkan batas harga 60 USD perbarrel berlaku setelah 5 Desember 2022 untuk minyak mentah dan 5 Februari 2023 untuk produk minyak sulingan. dalam motif politik dikarenakan persoalan Perang antara Ukraina dengan Rusia, kecenderungan mereka membela Ukraina yang sudah gembar gembor akan bergabung dengan NATO yang didominasi negara barat, mengingat Rusia dan Cina merupakan Negara pesaing terkuat saat ini di dunia barat, khususnya dalam Ekonomi, militer dan teknologi persenjataan.

Dengan strategi menentukan batas harga minyak dari Rusia beserta turunannya, Pendapatan Rusia dari hasil perminyakan tentunya akan semakin melemah yang berimbas pada sektor perekonomian dan diharapkan dapat menjadi hambatan pada pasokan Perang di ukraina, hingga saat ini belum ada efek yang berarti serangan masih gencar dilakukan, kemudian apa langkah strategis Rusia selanjutnya nanti dalam hal penguatan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun