Sebanyak apapun ketersediaan ladang pangan di negara-negara besar, ladang mereka pada 2050 akan rusak karena perubahan iklim, Salju dan cuaca panas ekstrim akan menghancurkan pangan diseluruh dunia,Â
Negara Amerika jika keras kepala akan menjadi lautan manusia kelaparan meskipun tersedia banyak uang.Â
Negara-negara besar akan mengandalkan Konferensi Asia-Afrika, G20, Gerakan Non-blok untuk menyuplai ketersediaan Stok Pangan dinegara mereka, Afrika memiliki semangat membangun pangan sejak Tahun 2020 yang terbantu oleh Asean yang berpengalaman menghadapi penyelesaian Pangan.
Selama tidak ada invasi yang merusak konstelasi lintas pangan antar Negara-negara di Dunia, Saat itu di 2050-an Negara besar paling mengemis pemenuhan  pangan saat Diplomasi, dan Australia tampil sebagai kompetitor India dalam hal penyuplai Daging ke seluruh wilayah Asia Tenggara,Â
jika Australia nakal, maka hanya akan mendapatkan Sanksi dan blokade ekonomi dari perlintasan Negara di sekitar Asia-Pasifik,Â
Kelaparan Penduduk dunia akan dominan terjadi di Negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti , Cina, Amerika, India, Rusia, karena tidak terpenuhinya ketersediaan pangan akibat dukungan aliansi dan pasokan perang.
Pada sektor Pangan Terobosan Indonesia dalam Green Food and Energy bersama Negara Asia tenggara lainnya akan berhasil menyediakan pangan yang dibutuhkan dunia,  jika dihalangi oleh Australia, Blok Asean akan menutup Jalur Perdagangan Laut dan tidak mengizinkan kapal dagang Australia melintas di Laut dan Langit Indonesia yang diakui dalam International Law Threaty, sebagai Anak Bangsa Ingat ini apapun yang terjadi nanti.
Terima kasih untuk saling Follow, respon dan Komentar