Mohon tunggu...
Adi Prayuda
Adi Prayuda Mohon Tunggu... Dosen - Seorang dosen, penulis, dan murid meditasi

Seorang Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Al-Azhar, yang juga merupakan pemandu meditasi. Penulis berbagai buku self development dengan pendekatan meditasi (Jeda).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Meningkatkan Kunjungan Desa Wisata di NTB Melalui Pemasaran Berbasis Cerita

25 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pesonaindonesia.kompas.com

Desa wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi yang besar untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan strategi pemasaran yang inovatif dan efektif. 

Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian dalam dunia pemasaran adalah storytelling atau pemasaran berbasis cerita. 

Berdasarkan beberapa penelitian terkini, storytelling telah terbukti menjadi alat yang ampuh dalam membangun hubungan emosional dengan konsumen dan meningkatkan daya tarik suatu destinasi wisata.

Pentingnya Storytelling dalam Perilaku Konsumen

Penelitian oleh Arch G. Woodside dan Suresh Sood (2008) dalam jurnal mereka "When consumers and brands talk: Storytelling theory and research in psychology and marketing" menunjukkan bahwa konsumen cenderung menggunakan narasi untuk berbagi pengalaman mereka dengan produk dan merek. 

Penceritaan memungkinkan konsumen untuk menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan suatu brand atau destinasi, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih destinasi wisata. 

Studi mereka menemukan bahwa konsumen lebih suka berbagi pengalaman mereka dalam bentuk cerita yang menarik daripada sekadar informasi faktual. 

Oleh karena itu, desa wisata di NTB dapat memanfaatkan strategi ini dengan mengajak pengunjung untuk berbagi cerita mereka secara online, yang kemudian dapat digunakan sebagai materi promosi untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Storytelling dalam Branding Destinasi

Pendekatan holistik dalam storytelling juga telah dibahas dalam jurnal oleh Kamel Ben Youssef, Thomas Leicht, dan Lidia Marongiu (2018) yang berjudul "Storytelling in the context of destination marketing: an analysis of conceptualisations and impact measurement." Penelitian ini menunjukkan bahwa storytelling untuk branding destinasi melibatkan berbagai saluran komunikasi dan semua pemangku kepentingan dalam proses ko-kreasi. 

Strategi ini bertujuan untuk menyampaikan pesan yang jelas tentang atribut dan identitas destinasi wisata. Dampaknya tidak hanya pada peningkatan kunjungan, tetapi juga pada peningkatan loyalitas wisatawan yang telah mengunjungi desa tersebut. Ini sangat bisa diterapkan di desa-desa wisata NTB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun