Mohon tunggu...
Adi Prayuda
Adi Prayuda Mohon Tunggu... Dosen - Seorang dosen, penulis, dan murid meditasi

Seorang Dosen Ekonomi di Universitas Islam Al-Azhar Mataram, yang juga merupakan pemandu meditasi di Santosha Emotional Healing Center. Penulis berbagai buku self development dengan pendekatan meditasi (Jeda).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengawinkan Kearifan Lokal Desa Wisata NTB dengan Kebutuhan Emosional Wisatawan: Strategi untuk Meningkatkan Kunjungan dan Pendapatan Daerah

25 Agustus 2024   09:55 Diperbarui: 25 Agustus 2024   10:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Ketut Mardita

Dalam era globalisasi dan pertumbuhan pesat industri pariwisata, banyak destinasi wisata di seluruh dunia berupaya menarik perhatian wisatawan dengan menawarkan pengalaman yang unik dan autentik. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), keberadaan desa wisata yang kaya akan kearifan lokal menawarkan potensi besar untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, untuk benar-benar meningkatkan jumlah kunjungan dan pendapatan daerah, desa wisata di NTB perlu mengintegrasikan kearifan lokal dengan kebutuhan emosional wisatawan.

Kearifan Lokal: Aset Berharga Desa Wisata

Kearifan lokal merupakan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh suatu daerah. Di NTB, kearifan lokal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tradisi adat, kerajinan tangan, kuliner khas, hingga keindahan alam yang belum tersentuh oleh modernisasi. Desa wisata di NTB memiliki peluang untuk memanfaatkan aset ini sebagai daya tarik utama, yang tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan tetapi juga memperkuat identitas dan brand desa.

Namun, menawarkan kearifan lokal saja tidak cukup. Wisatawan masa kini tidak hanya mencari tempat yang indah, tetapi juga pengalaman yang menyentuh secara emosional. Mereka menginginkan perjalanan yang memberikan makna, menghubungkan mereka dengan budaya dan tradisi lokal, serta meninggalkan kesan mendalam.

Mengidentifikasi Kebutuhan Emosional Wisatawan

Untuk menjembatani gap antara kearifan lokal dan kebutuhan emosional wisatawan, penting untuk memahami apa yang dicari oleh berbagai segmen pasar. Wisatawan lokal mencari pengalaman yang memperkuat rasa kebanggaan akan budaya dan tradisi daerah mereka. Mereka tertarik pada aktivitas yang memungkinkan mereka untuk lebih dekat dengan akar budaya mereka, seperti festival lokal, upacara adat, atau kuliner tradisional.

Di sisi lain, wisatawan mancanegara mencari pengalaman yang lebih otentik dan berbeda dari apa yang mereka temui di negara asal mereka. Mereka tertarik pada kesempatan untuk belajar tentang tradisi yang tidak biasa, berpartisipasi dalam aktivitas budaya yang unik, atau menikmati keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain.

Strategi Mengintegrasikan Kearifan Lokal dengan Kebutuhan Emosional

  1. Pengembangan Program Pengalaman Budaya: Mengembangkan program yang memungkinkan wisatawan untuk terlibat langsung dalam budaya lokal, seperti workshop kerajinan tangan, kelas memasak dengan bahan-bahan lokal, atau tur yang dipandu oleh penduduk setempat yang dapat berbagi cerita dan sejarah desa. Program-program ini tidak hanya memberikan pengalaman yang autentik, tetapi juga memenuhi kebutuhan emosional wisatawan untuk terhubung dengan budaya.

  2. Pemasaran Berbasis Cerita: Menciptakan narasi yang kuat di sekitar desa wisata, dengan menyoroti cerita-cerita lokal, legenda, dan tradisi yang membuat desa tersebut unik. Menggunakan media sosial, situs web, dan materi promosi untuk membagikan cerita ini dapat menarik perhatian wisatawan yang mencari pengalaman yang berarti dan mendalam.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun