Mohon tunggu...
Adi Pras
Adi Pras Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Kalau nggak gini-gini aja, ya gitu-gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Kursus di Mr. Bob

18 Juni 2022   14:46 Diperbarui: 18 Juni 2022   15:24 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: englishcentre.trianfe.com 

Sebagai seorang mahasiswa pendidikan bahasa Inggris, bahasa Inggris sudah menjadi makanan saya sehari-hari. Saya membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris dengan cara membaca quotes berbahasa Inggris, mengubah pengaturan bahasa di smartphone menggunakan bahasa Inggris, menempel dinding-dinding kamar saya dengan notes yang bertuliskan grammar dan masih banyak lagi usaha yang saya lakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris saya.Dulunya saya memutuskan masuk jurusan pendidikan bahasa Inggris ini karena saya rasa nilai bahasa Inggris saya di SMA cukup baik, selain itu pelajaran bahasa Inggris juga menjadi pelajarana favorit saya waktu di SMA. Akan tetapi setelah masuk ke dalam kehidupan di kelas perkuliahan, belajar bahasa Inggris di sini tidak semudah yang saya rasakan di SMA. Di kelas saya diharuskan untuk presentasi, bertanya, dan berdiskusi menggunakan bahasa Inggris. saya sempat kaget karena saya pun masih menempuh semester 2.

Untuk listening, dan reading saya rasa saya sudah cukup mumpuni akan tetapi untuk speaking saya masih kurang percaya diri. Hal ini lah yang membuat saya galau, terkadang saya iri melihat teman saya yang mahir berdiskusi dan presentasi mengguanakan bahasa Inggris. Saya merasa harus mengembangkan diri saya lagi agar bisa mengimbangi suasana kelas Pendidikan Bahasa Inggris. Saya sempat bertanya kepada teman saya bagaimana cara dia bisa memiliki kemampuan speaking yang baik itu, dan teman saya pun memberikan jawaban bahwa dia belajar speaking secara mandiri, teman saya juga mengatakan bahwa dia sempat mengikuti kursus bahasa Inggris di kampung Inggris Pare.

Mendengar jawaban teman saya, saya merasa tertarik untuk mengikuti kursus di kampung Inggris pare. Belajar mandiri pun sudah saya lakukan, akan tetapi saya merasa masih belum cukup untuk mengembangkan kemampuan saya. Akhirnya saya mendaftarkan diri saya kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare. Saya pun mengikuti mendaftarkan diri saya untuk kursus bahasa Inggris di tempat tempat teman saya itu kursus, sebenarnya hal ini karena saya adalah orang yang malas untuk mencoba hal-hal baru, akhirnya tempat dulu teman saya kursus bahasa Inggris yaitu di Mr. Bob saya anggap sebagai rekomendasi, dan saya pun mendaftarkan diri saya untuk belajar di sana.

Saya akhirnya mengikuti kursus di Mr. Bob pada saat liburan semester, saya rasa liburan semester untuk seorang mahasiswa itu cukup panjang, di akhir bulan biasanya saya merasa bosan dan merindukan suasana perkuliahan. Liburan kali ini saya gunakan untuk kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare. Saya mengambil paket satu bulan kursus dengan 8 kelas per hari, dan sudah termasuk asrama. Ternyata semua program di sini berfokus pada speaking, saya merasa hal tersebut sesuai dengan kebutuhan saya. Akan tetapi di sini juga belajar mengenai grammar dan writing. Dan kursus saya pun dimulai.

Belajar di Kampung Inggris ternyata cukup seru. Pembelajaran di sini berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran pada umunya. Belajar di sini tidak melulu tentang kelas yang membosankan dan mendatangkan kantuk, di sini metode belajarnya cukup bisa menghidupkan suasana kelas. Saya merasa mendapat keuntungan ganda, selain belajar speaking saya bisa meniru dan memodifikasi metode belajar di sini untuk praktek lapangan karena saya kuliah di fakultas pendidikan.

Selain itu dengan penerapan English Area semakin memudahkan saya untuk belajar bahasa Inggris speaking. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan suasana kelas yang mengharuskan saya berbicara bahasa Inggris. Bedanya di sini adalah percapakan sehari-hari yang bisa kita lakukan dengan satu atau dua orang. Berbeda dengan presentasi di kelas yang berhadapan dengan belasan mahasiswa dan seorang dosen. Mungkin saya akan mengambil kursus bahasa Inggris lagi di liburan saya di semester depan. Mungkin saya akan mencoba kursus di lembaga yang lain agar menambah pengalaman saya.

Berbicara tentang lembaga kursus lain, ada satu lembaga kursus bahasa Inggris yang mencuri perhatian saya. Namanya adalah Titik Nol English Course. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Titik Nol English Course ini adalah lembaga kursus spesialis persiapan TOELF dan IELTS. saya tahu TOEFL dan IELTS adalah sistem tes yang dipakai salah satunya untuk studi ke luar negeri. Saya memang memiliki keinginan untuk meneruskan pendidikan saya ke luar negeri, dan pastinya saya akan berhadapan dengan TOELF dan IELTS. suatu saat saya akan mempersipkan diri saya belajar bahasa Inggris di Titik Nol English Course ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun