Milan adalah salah satu adalah tim yang juga dibutuhkan de Ketelaere untuk berkembang. Andai ia ke Milan, apakah ia juga punya beban? Tentu saja ia akan punya beban, dan justru de Ketelaere ini butuh semacam beban untuk membuatnya kuat secara mental. Tim juara akan selalu punya beban untuk mempertahankannya.
Dan beban tersebut akan menjadi "batu asahan" seorang de Ketelaere untuk menjadi pemain dan personal yang kuat.Â
Hal ini juga mengingatkan saya pada sosok Richardo Kaka yang juga masih muda, persis seumuran dengan de Ketelaere ketika ia datang ke Milan. Ketika itu, Milan baru saja menjuarai Liga Championya yang ke 6, Kaka datang dan akan bersaing dengan Rui Costa untuk mendapatkan tempat reguler.Â
Tapi apa yang terjadi? Kaka malah mengantar Milan merebut scudetto pada musim berikutnya, dan membawa Milan juara UCL ke tujuhnya pada tahun 2007. Pada saat Kaka baru datang di Milan, Kaka yang menanggung beban itu, juga "terasah" dengan baik, dan akhirnya mendapatkan Ballon d'Or-nya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H