Mohon tunggu...
Adi Permana
Adi Permana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menulis untuk sebuah proses pembelajaran hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar dari Film

24 Agustus 2011   08:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:30 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

21 Agustus 2011, siang hari, aku memesan tiket film bioskop Kung Fu Panda 2 dan Fast & Furious 5. Langsung saja sore harinya kemudian dilanjutkan sampai malam aku berturut-turut menonton film itu..

Aku kagum dengan kedua film tersebut, mengandung banyak filosofi. Seperti waktu2 yang lalu, aku memang pada dasarnya suka untuk mencari-cari filosofi dari semua film yang aku tonton, terkadang suka sampai pusing sendiri berpikir ^_^

Aku banyak belajar dari tokoh-tokoh utama Kung Fu Panda dan Fast & Furious.
Kung Fu Panda.. tokoh utamanya namanya Po, seekor Panda. Karakter Po 'terlihat' begitu bodoh, ceroboh, dan polos. Namun sebenarnya dari sifat dasarnya itulah ia banyak BELAJAR. Karena merasa bodoh, ia tidak pernah sombong, tidak sok tahu. Karena ceroboh, ia tidak ingin lengah untuk jatuh di kesalahan yang sama dan tidak pernah merasa paling benar. Karena polos, ia mengerti arti dari kehidupan yang diliputi oleh rasa persaudaraan, persahabatan, dan keadilan.. jauh dari 'make-up' kehidupan yang diliputi haus kepentingan popularitas, harta, kedudukan, dan kekuasaan.. Bila dibandingkan dengan musuhnya, si Merak, maka terlihatlah apa-apa kebalikan dari sifat Po itu, yaitu sok pintar, sok benar, dan penuh kepentingan.. Dan pada akhirnya juga, sifat-sifat Po itulah yang akan menang. Karena memang itulah hukum alamnya, yang baik pada akhirnya akan selalu menang. Bahwa kejahatan si Merak itu akhirnya terbayar dengan kegagalan.. sifat kesombongan dan kerakusan pada akhirnya harus dibayar dengan penderitaan, kekalahan telak.. Memang seperti dongeng dimana ada 'happily ever after'. Kepolosan Po membawa ia pada kemenangan.

Fast & Furious 5.. aku belajar dari film ini tentang organisasi tim untuk mencapai tujuan dengan perencanaan yang matang dan tentang kejahatan para penegak hukum yang mudah sekali disuap. Ketika melihat para jagoan2 di film ini beraksi, aku selalu berdecak kagum. Jagoan2 di film itu bersatupadu melawan seorang big boss mafia bernama Reyes, yang duitnya berkarung-karung. Jagoan2 di film ini terlihat kompak, merencanakan aksi berdasarkan perhitungan yang matang. Mereka sudah menyiapkan plan A, plan B, plan C. Pada akhirnya kerjasama tim yang pantang menyerah adalah kuncinya. Walau sempat ada kegoyahan di tengah jalan untuk mencapai tujuan karena ada proses/kejadian yang tidak diduga-duga, tapi karena ada kepemimpinan tim yang kuat oleh seorang yang bernama Dom, maka tujuan awal yang telah ditetapkan terus diperjuangkan dengan cara-cara yang menyesuaikan keadaan. Tujuan awalnya adalah untuk 'menyita' atau melenyapkan uang haram sang bos mafia Reyes.
Kemudian tentang kejahatan para penegak hukum yang mudah disuap, aku jadi teringat dengan negeriku sendiri, Indonesia. Sudah menjadi opini umum bahwa 'sebagian besar' penegak hukum di negeri ini masih kotor. Melihat track record kepolisian negeri ini, tidak banyak yang bisa dibanggakan alias miskin prestasi. Kasus suap menyuap justru adalah 'prestasi' nya. Sama dengan film fast & furious 5, tentu saja ini terkait juga dengan perselingkuhan polisi dengan dunia permafiaan, dunianya orang yang tak berhati. Pada akhirnya saya lega, para polisi korup dan para mafioso itu kalah, berkat kegigihan organisasi tim yang dipimpin oleh seorang yang berjiwa besar dan kuat (hatinya) bernama Dom.

Meski yang aku share ini adalah tentang film, bukan dari kisah nyata, namun aku mengajak kalian semua untuk tetap optimis bahwa kebaikanlah yang pada akhirnya akan menang. Happily ever after seperti di cerita film atau dongeng cinderella itu bukanlah omong kosong, bukan hanya ada di film saja, tetapi dapat terjadi di dunia nyata.. bila kita termasuk orang2 yang yakin akan keberadaan Sang MahaKebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun