Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Programmer - Orang biasa yang tidak ada istimewanya bapak dari 1 istri dan 3 anak

Nama lengkap saya Adi Setiawan tapi kebanyakan orang memanggil saya "OECOEP"(UCUP) memang seperti jaka sembung (ngga nyambung) tapi itu harus saya syukuri krn itu nama pemberian nenek saya, katanya waktu kecil saya sering sakit2an jadi diberi nama Yusuf (nabi paling ganteng) tapi karena tinggal dikampung malah jadi ucup . saya bekerja di Bank Terbesar di indonesia, motto jangan jadikan hidup sebagai penyesalan jadikan hidup sebagai perjuangan , berani mati itu baik tapi berani hidup itu 1000X lebih baik. web gue http://www.adioecoep.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Hakikat Hidup Ini?

28 Februari 2012   12:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:47 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13304320341802892592

Terkadang aku selalu bertanya apakah arti hidup ini? , karena seperti kita ketahui dan kita pelajari saat kita masih di bangku sekolah dasar disaat informasi yang datang cuma searah , disaat otak dan hati kita masih putih seperti kertas putih dan para guru dan orang tua serta lingkungan memberikan warna-warna dalam kertas itu, pada saat itu kita hanya merasa senang karena kertas itu sudah terisi gambar-gambar , akan tetapi pada saat itu kita belum bisa memilih mana gambar yang baik untuk kita dan mana yang tidak, seiring berjalannya waktu maka saat menempuh ditingkat sekolah pertama mulailah kita mulai bertanya tentang gambar yang sudah terisi di kertas putih itu tapi kita masih belum bisa untuk merubah warna-warna tersebut, kita hanya mampu memberikan sedikit tambahan warna pada gambar yang ada. Dan saat dibangku SMU mungkin kita sudah bisa menghapus gambar-yang ada dan memperbaiki gambar yang belum sempurna dan juga memberikan warna-warna baru dalam kertas itu, dan saat itulah kita mulai menanyakan tentang apakah hakikat kehidupan ini, dan mungkin juga kita mempertanyakan pelajaran yang sudah diberikan guru ,orang tua atau lingkungan . dan ketika sampai pada titik jenuh kita mulai menanyakan mengapa kita harus begini dan harus begitu ? bukankah semua sudah ada yang mengatur? semua sudah terskenario oleh sang Sutradara kehidupan, lalu buat apa kita harus berusaha, berdoa, berharap, bukankah semua telah digariska dan akan terjadi pada waktunya. Apakah Hakikat Hidup ini? Firman Allah SWT “Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kalian bersyukur.” (QS An Nahl : 78) ini menjadi suatu pertanyaan yang sulit dijawab, karena setiap orang yang ditanya pasti akan menjawabnya dengan berbeda-beda dan dengan sejuta alsan yang berbeda tergantung apakah dia mendapatkan hidup yang indah atau hidup yang sengsara. kalau kita bertanya pada seseorang yang hidupnya dipenuhi dengan keindahan, kebahagiaan dan semua yang serba manis maka sudah pasti kita akan mendengar jawaban yang pasti manis,indah dan serba baik tentunya. tapi ketika kita bertanya kepada orang yang hidupnya sengsara,menderita,penuh luka pasti kita akan mendapatkan jawaban yang bertolak belakang dengan pertanyaan pertama, dan pasti jawabannya hidup itu neraka. Firman Allah SWT Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai akal, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) , dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al A’raaf : 179) Jadi apakah menurut saya Hakikat Hidup ini? tahukah anda jika kita diciptakan hanya untuk beribadah, jadi isilah hidup dengan ibadah . menurut saya ibadah dimaksud diatas adalah bisa bekerja , berusaha, berbuat kebaikan yang semuanya meminta dari ridho Allah SWT, so  hidup adalah panggung sandiwara dan sebagai aktor sudah seharusnya kita memainkan lakon dengan sempurna,  semua hanya Khayalan semu, dan semua fana, semua pasti berakhir ketika kita menutup mata, so hidup ini kita mesti isi semua yang indah menurut aturaNya dan hidup didunia hanya sementara jadi saya tidak begitu perduli dengan kebahiaan,keindahan dunia yang sementara, saya hanya berusaha mengisi hidup ini dengan semua kebaikan untuk sebuah hidup di keabadian , yang insya Allah kita kekal didalamnya. “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS Al Furqaan : 43-44) so buat kalian semua marilah kita memahami bahwa hidup ini sementara dan marilah kita isi sesuatu yang sementara dengan amal ibadah,kebaikan dan pahala untuk mendapatkan hakikat kehidupan sessungguhnya. Wassalam Alfaqir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun