Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Programmer - Orang biasa yang tidak ada istimewanya bapak dari 1 istri dan 3 anak

Nama lengkap saya Adi Setiawan tapi kebanyakan orang memanggil saya "OECOEP"(UCUP) memang seperti jaka sembung (ngga nyambung) tapi itu harus saya syukuri krn itu nama pemberian nenek saya, katanya waktu kecil saya sering sakit2an jadi diberi nama Yusuf (nabi paling ganteng) tapi karena tinggal dikampung malah jadi ucup . saya bekerja di Bank Terbesar di indonesia, motto jangan jadikan hidup sebagai penyesalan jadikan hidup sebagai perjuangan , berani mati itu baik tapi berani hidup itu 1000X lebih baik. web gue http://www.adioecoep.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mari Menjadi "Pengemis"

25 Februari 2010   05:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aha..... anda pasti tersentak dengan judul tulisan saya yang begitu provokatif mengajak untuk menjadi pengemis yang konotatifnya adalah orang yang meminta-minta dijalan,gembel,pemalas,tuna wisma,tuna karya dll yang bersifat negatif,karena mindset kita telah dibuat sedemikian rupa sehingga seperti sebuah komputer yang super canggih otak kita mensearching kata pengemis seperti wikipedia yang selalu ada dihalaman pertama situs pencarian. dengan berbagai makna baik yang sebenarnya atau konotasinya lainnya.

Pengemis yang saya maksud dengan judul diatas adalah pengemis memohon keridhoan Allah SWT yang maha kaya, mengapa saya menganjurkan atau mengajak mengemis kepada Allah? karena seperti kita ketahui orang yang mengemis baik di jalan, kantor,pemerintah atau dimanapun tempatnya selalu menggunakan bahasa yang santun dan memelas ,merendahkan diri serendah-rendahnya. itu dilakukan dengan harapan agar orang kaya, pejabat,penguasa atau apapun sebutannya bisa memberikan "sedekah",hadiah,zakat atau apapun bentuknya. lalu apa hubungan dengan judul diatas? seperti kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk lemah yang mempunyai banyak kekurangan dan ketidak berdayaan akan tetapi banyak orang ketika mengiginkan "sesuatu: apakah itu harta,jabatan,pangkat dll, orang rela merendahkan dirinya,menjual harga dirinya atau menjadi seorang pengemis. padahal menurut saya kita boleh menjadi pengemis yang meminta-minta apapun yang kita kehendaki hanya kepada sang pencipta,Dzat yang Maha segalanya,Tuhan pencipta yang menjadikan suatu yang tiada menjadi ada,Dzat yang maha kaya , kepunyaannyalah yang dilangit dan dibumi. jadi mari menjadi pengemis yang mengemis keberkahan,keridhoan,kasih sayang dll hanya kepada Illahi Robbi yang maha kaya,yang maha pengasi ,maha penyayang,maha pengampun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun