Mohon tunggu...
Adi Nugroho
Adi Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Belajarlah kepada Nabi Nuh dan Nabi Yusuf dalam mempersiapkan masa depan...

Educator Specialist in Private Financial

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tahukah Anda Hedging? Apa Kaitan dalam Asuransi?

1 Juni 2021   11:10 Diperbarui: 1 Juni 2021   11:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Siapa yang mengenal kata hedging? Ini salah satu yang kita googling di web: hedging adalah penyeimbang yang bisa menyokong semua jenis investasi. Bentuk hedging yang paling umum adalah berupa kontrak yang nilainya diukur dari underlying asset. Misalnya, saat seorang investor membeli saham dari sebuah perusahaan dengan harapan harga sahamnya akan naik. Bagi para pemain valas tentu sadar dengan cara buy dan sell bersamaan dengan harapan suatu saat bisa membalas kerugian. Ini sangat jamak sekali...

Asuransi itu memang proteksi, bukan investasi, atau tabungan. Bedakan hal ini. Sudut pandang ini akan memudahkan kita melihat perbedaan tersebut sehingga mengerti mengapa ada banyak kasus kekecewaan dalam asuransi. Namun dalam hedging, akan jauh lebih mudah jika kita melihat asuransi itu seperti investment. Ini hanya pendekatan saja ya, jangan keliru.

Dalam hedging kunci utamanya itu penyeimbang. Contoh yang paling mudah diberikan contoh adalah dalam investasi. Paling gampang kita misal beli tanah. Harapan kita harga tanah akan naik. Kalo... Bisa gak rugi? Bisa banget... Kan bisa aja setelah sekian tahun malah turun, misal, sebelah tanah kita malah dibangun pemakaman. Beda kalo dibangun apartment atau lapangan golf misalnya. 

Nah sebagai penyeimbang, maka kita misal setiap meter tanah diinvestasikan dengan emas misal, jadi akan ada keseimbangan. Ini maksud nilai hedging itu berdasarkan underlying asset. Jika tanah turun, masih ada emas sebagai 'penutup' kerugian. Apakah emas tidak ada biayanya? Tentu ada, tapi biayanya tidak seberapa, lebih besar keuntungannya.

Dalam kehidupan juga sama. Anda bekerja untuk keluarga. Misal gaji anda 10 juta. Resiko apa yang mungkin terjadi? Manusia jelas punya masa umur atau jiwa, bisa meninggal kapan saja. Juga dari data WHO dikatakan ada kisaran 67% orang terkena jantung, 90% terkena penyakit kritis sebelum meninggal. Ya silakan semua orang boleh percaya atau tidak. Bisa saja mengatakan, saya sudah serahkan sama Allah saja... Kemungkinan itu maka akhirnya menciptakan peluang bisnis asuransi dengan memanfaatkan statistik. Asuransi adalah 'heding' atau penyeimbang hidup kita.

Contoh, kita sayang dengan keluarga, kita punya pendapatan atau aset apapun dalam hidup kita. Asuransi penggunaan yang benar adalah memberikan kesempatan kepada kita jika ada hal terburuk terjadi maka para ahli waris baik istri maupun anak tetap mendapat kesempatan yang sama dalam hidup. Inilah cara menggunakan asuransi yang bijak. Ini adalah 'hedging' kehidupan. Jika kita telah mengenal hedging dalam keuangan, apakah kita telah mempersiapkan hedging dalam kehidupan?

Kasarnya gini, kita bukan dalam menakut-nakuti hidup. Hanya kemungkinan saja yg mungkin terjadi. Kan seperti yang pernah kita bilang, kita bukan orang-orang seperti Nabi Nuh atau Nabi Yusuf yang memiliki kemampuan membaca petunjuk Tuhan. Apa kita siap jika, meninggal, atau sakit, siapkah keluarga kita? Apa yang akan ada wariskan kepada keluarga? Istri? Anak? Bagaimana dengan kehidupan mereka, sekolah mereka? Dan lain-lain. Kalau anda masih punya segudang warisan tanah yang berhektar-hektar dan dimakan 7 turunan nggak akan habis, perlukah asuransi? Boleh jadi tidak. Kira-kira seperti itu.

Diantara kita boleh jadi belum mengenal hal ini. Maka kita perlu mempersiapkan diri dengan adanya kenyataan hidup. Apakah pendapat ini benar atau salah? Ya semua itu tergantung dari sudut pandang kita masing-masing. Mungkin saja boleh jadi beda pendapat. 

Bagaimana menurut anda? Silakan diskusikan di bawah jika ada komentar menurut anda. Terimakasih salam sukses luar biasa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun