Mohon tunggu...
Adin Purnomo aji
Adin Purnomo aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Alam adalah hoby saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alana dan Kecerdikan Badut

31 Mei 2022   14:50 Diperbarui: 31 Mei 2022   14:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ALANA DAN KECERDIKAN BADUT
Kisah ini berawal dari seorang anak perempuan bernama Alana yang menjalani hari-hari yang menyenangkan karena didampingi oleh sosok ayah dimana setiap sore Alana selalu mendengarkan lagu yang di nyanyikan ayahnya serta di iringi dengan alunan gitar yang sederhana.
Akan tetapi semua berubah dengan begitu cepat ketika ayah meninggalkan Alana untuk selama-lamanya. Ayah selalu berkata bahwa "ketika ayah pergi ayah akan tinggal ke bulan". Ketika sore datang Alana tidak lagi berada di teras samping rumah dan pohon katapang yang rindang tempat favorit ia menghabiskan waktu sembari menggesekkan biola bersama ayahnya.
Alana justru berada di tempat yang dingin dan membuat air matanya keluar namun tak mampu jatuh pada pipi yang terlihat pucat, Alana tampak tak bergerak seperti ikan salmon beku kesukaannya. Dengan sigap ibu memeluk Alana dan memberikan pelukan hangat.
Tepat di hari lebaran Alana berulang tahun yang ke sepuluh. Sambil berbisik kepada ibu, Alana mengatakan bahwa ia ingin melihat bulan. Ibu tak ingin membuat Alana kecewa tepat di hari ulang tahunnya, ibu tak ingin mengatakan bahwa taka ada bulan purnama di malam lebaran. Alana mengatakan bahwa ia akan menggunakan cara yang di ajarkan oleh gurunya bahwa jika ingin melihat bulan purnama terlebih dahulu harus membuat air laut pasang, seketika air mata ibu berlinang namun dapat disembunyikan.
Ibu dan Alana menghabiskan seharian waktunya untuk membuatkan kue ulang tahun untuk Alana tiba-tiba Alana mengatakan bahwa ia ingin tidur siang karena kelelahan. Sebelumnya ibu telah membuatkan kejutan di dalam kamar Alana yaitu kado ulang tahun yang begitu banyak dengan harapan bahwa Alana akan merasa sangat senang ketika melihat hal tersebut, tetapi tidak demikian Alana justru terlihat sedih karena ini adalah ulang tahun keduanya tanpa seorang ayah dan ia seolah-olah tau bahwa taka ada purnama di malam ulang tahunnya nanti.
Alana mengunci diri didalam kamarnya bahkan ketika tamu undangan mulai berdatangan, Alana tetap tidak ingin keluar kamar, Alana tetap bersih keras bahwa ia tak ingin apa-apa kecuali melihat bulan dimalam ulang tahunnya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari jendela kamar, ternyata seorang badut yang diundang oleh ibunya tetapi badut ini terlihat beda karena tidak mengenakan seragam badut yang biasa di lihat oleh Alana melainkan menggunakan seragam serba merah dengan janggut yang panjang serta perut yang buncit. Alana dan Badut mulai berkenalan, dan Badut menggunakan segala cara untuk menenangkan hati Alana mulai dari memberitahukan arti dari nama Alana, kenapa bidadari tak pernah menangis, dia kelaparan, mengingatkan Alana untuk memberi makan kucingnya dan lain-lain. Segala cara telah dilakukan Badut untuk membuat hati Alana tenang tetapi Alana tetap ingin melihat bulan purnama di malam itu, Badut tidak kehabisan cara. Satu cara yang paling ampuh digunakan Badut, iya mengatakan bahwa ketika air laut pasang akan membuat kepiting-kepiting di pantai terpisah dari induknya dan akan di mangsa oleh predatornya, serta ketika bulan purnama muncul ikan-ikan akan terpisah juga dari induknya dan kemidian di mangsa oleh berang-berang yang bergigi tajam. Hal tersebut membuat Alana merasa kesian dan bersalah kepada kepiting dan ikan sehingga ia mengurungkan niatnya untuk melihat bulan. Terlepas dari kesedihan Alana, Badut mematahkan teori bulan dari Ayah Alana bahwa ayahmu selalu ada dalam hatimu, ketika kamu ingin berjumpa dengannya temuilah dia dalam doamu.
Badut berhasil membuat Alana menjadi tenang dan mau keluar untuk menemui tamu undangannya dan merayakan pesta ulang tahunnya. Satu hal yang Alana tidak ketahui bahwa Badut yang berhasil meluluhkan hatinya adalah Joe kenalan dari ibunya. Alana tidak pernah senang melihat ibunya membawa laki-laki ke rumah bahkan berkomunikasi, baik secara langsung maupun via telepon pasti Alana selalu membuat kekacauan ketika mengetahui hal demikian, tapi Joe berhasil membuat Alana merasa senang dan baik-baik saja akan kehadirannya yang salah menggunakan kostum Sinterklas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun