Mahasiswa Untag Surabaya malaksanakan kerja praktik selama kurang lebih 6 bulan di PT. XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk berbahan dasar plastik seperti pipa PVC, talang air, tangki air, dan filter. Selama menjalani masa kerja praktik mahasiswa sering kali dihadapkan dengan permasalahan yang ada pada Perusahaan. Pada kerja praktik ini mahasiswa berhasil mengangkat sebuah permasalahan dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimumkan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan Metode POQ (Periode Oerder Quantity) Pada PT. XYZ
Permasalahan yang terdapat di perusahaan yaitu perusahaan terkadang mengalami kehabisan stok bahan baku (stockout) pada bulan tertentu dan mengalami penumpukan bahan baku, jika terjadi (Stockout) akan dapat menghambat proses produksi dan juga terjadi pending pemenuhan pesanan kepada customer. akibat terjadinya kehabisan bahan baku saat terjadi kehabisan stok bahan baku perusahaan mengalami kerugian karena tidak ada bahan baku yang diolah sehingga mesin menganggur, kehilangan kesempatan mendapat untung di suatu waktu, biaya operasional produksi pun mengalami kenaikan yang disebabkan mesin menganggur sehingga keuntungan perusahaan menipis. Dan apabila persediaan bahan bahan baku terlalu banyak maka biaya simpan akan lebih besar, terdapat resiko kerusakan pada bahan baku dan, modal akan tertahan pada bahan baku yang menumpuk sehingga perputaran uang kurang baik. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan metode Periode Oerder Quantity (POQ) untuk mengatur persediaan bahan baku agar tidak mengalami kehabisan stok dan penyimpanan yang berlebih, serta untuk meminumkan biaya persediaan bahan baku dalam hitungan per periode. Terdapat tiga jenis bahan baku yang dianalisis, yaitu lapis 1, lapis 2, dan lapis 3. Data yang digunakan meliputi jumlah kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan. Analisis dilakukan untuk membandingkan biaya sebelum dan sesudah penerapan metode baru.Dengan menerapkan Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ), hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EOQ adalah yang paling efisien. Perusahaan dapat memesan bahan baku secara optimal sebanyak 10.003 kg untuk lapis 1, 9.180 kg untuk lapis 2, dan 8.609 kg untuk lapis 3, dengan frekuensi pemesanan 4 kali dalam 1 periode. Penerapan metode ini berhasil menghemat total biaya yang akan dikeluarkan Perusahaan sebesar Rp 1.829.266.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI