Mohon tunggu...
Zubaidu Waaidzin
Zubaidu Waaidzin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ( Berinovasi/suka membaca/menyukai inovasi teknologi dan pangan)

Saya Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ( Hobi membaca dan berdiskusi/saya menyukai inovasi teknologi dan pangan)

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Pengembangan Skill Problem Solving Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Dalam Menghadapi Dunia Kerja Di PT. XYZ

15 Januari 2025   12:55 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:54 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Laporan Akhir Penyelesaian Masalah

Mahasiswa Untag Surabaya malaksanakan kerja praktik selama kurang lebih 6 bulan di PT. XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk berbahan dasar plastik seperti pipa PVC, talang air, tangki air, dan filter. Selama menjalani masa kerja praktik mahasiswa sering kali dihadapkan dengan permasalahan yang ada pada Perusahaan. Pada kerja praktik ini mahasiswa berhasil mengangkat sebuah permasalahan dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimumkan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan Metode POQ (Periode Oerder Quantity) Pada PT. XYZ

Permasalahan yang terdapat di perusahaan yaitu perusahaan terkadang mengalami kehabisan stok bahan baku (stockout) pada bulan tertentu dan mengalami penumpukan bahan baku, jika terjadi (Stockout) akan dapat menghambat proses produksi dan juga terjadi pending pemenuhan pesanan kepada customer. akibat terjadinya kehabisan bahan baku saat terjadi kehabisan stok bahan baku perusahaan mengalami kerugian karena tidak ada bahan baku yang diolah sehingga mesin menganggur, kehilangan kesempatan mendapat untung di suatu waktu, biaya operasional produksi pun mengalami kenaikan yang disebabkan mesin menganggur sehingga keuntungan perusahaan menipis. Dan apabila persediaan bahan bahan baku terlalu banyak maka biaya simpan akan lebih besar, terdapat resiko kerusakan pada bahan baku dan, modal akan tertahan pada bahan baku yang menumpuk sehingga perputaran uang kurang baik. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan metode Periode Oerder Quantity (POQ) untuk mengatur persediaan bahan baku agar tidak mengalami kehabisan stok dan penyimpanan yang berlebih, serta untuk meminumkan biaya persediaan bahan baku dalam hitungan per periode. Terdapat tiga jenis bahan baku yang dianalisis, yaitu lapis 1, lapis 2, dan lapis 3. Data yang digunakan meliputi jumlah kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan. Analisis dilakukan untuk membandingkan biaya sebelum dan sesudah penerapan metode baru.Dengan menerapkan Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ), hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EOQ adalah yang paling efisien. Perusahaan dapat memesan bahan baku secara optimal sebanyak 10.003 kg untuk lapis 1, 9.180 kg untuk lapis 2, dan 8.609 kg untuk lapis 3, dengan frekuensi pemesanan 4 kali dalam 1 periode. Penerapan metode ini berhasil menghemat total biaya yang akan dikeluarkan Perusahaan sebesar Rp 1.829.266.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun