Mohon tunggu...
Zubaidu Waaidzin
Zubaidu Waaidzin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ( Berinovasi/suka membaca/menyukai inovasi teknologi dan pangan)

Saya Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ( Hobi membaca dan berdiskusi/saya menyukai inovasi teknologi dan pangan)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Memberikan Edukasi kepada Masyarat Terkait Pentingnya Pemanfaatan Bahan Baku Disekitar Menjadi Produk yang Inovatif

18 Juli 2024   00:32 Diperbarui: 18 Juli 2024   00:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hasil produk/dokpri

Dahulu, Desa Kebontunggul merupakan desa yang tertinggal. Namun, saat ini desa tersebut telah berhasil menjadi desa mandiri dengan memiliki objek wisata dan penyedia air bersih. Keberadaan objek wisata ini memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM dalam menjual hasil produksi mereka. 

UMKM sendiri merupakan poros perdagangan di Indonesia dan memainkan peran penting sebagai penopang ekonomi negara, terutama saat pandemi COVID-19 melanda. Banyak UMKM yang beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan teknologi digital untuk menjual produk mereka secara online. Keberhasilan UMKM dalam bertahan dan bahkan berkembang di tengah krisis menunjukkan betapa pentingnya peran sektor ini dalam perekonomian nasional.

Desa Kebontunggul adalah contoh nyata bagaimana pemberdayaan masyarakat desa dan dukungan terhadap UMKM dapat membawa perubahan yang signifikan. Transformasi desa ini memberikan pelajaran berharga bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan pemanfaatan potensi lokal, desa yang sebelumnya tertinggal dapat berubah menjadi desa yang mandiri dan maju. Salah satu inisiatif yang sangat menonjol di desa ini adalah pengolahan produk berbahan dasar daun kelor. Kelor dikenal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan berpotensi menjadi sumber daya alam yang sangat berharga. 

Pengembangan produk kelor melalui UMKM tidak hanya berpotensi meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Produk kelor dapat menjadi alternatif pangan sehat yang mudah diakses oleh masyarakat luas. 

Daun kelor kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat mendukung gaya hidup sehat. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, produk kelor memiliki pangsa pasar yang besar dan terus berkembang. Hal ini menjadi daya tarik bagi pelaku UMKM untuk berinovasi dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan pengolahan produk berbahan dasar kelor sangat tinggi. Sebelumnya, masyarakat hanya mengolah daun kelor dengan cara merebusnya, kemudian meminum air hasil rebusan atau menjadikannya sebagai sayur dalam masakan. 

Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan daun kelor masih terbatas pada penggunaan tradisional. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan produk olahan berbahan dasar kelor untuk menambah varian produk UMKM di Desa Kebontunggul. Potensi alam yang dimiliki desa ini masih banyak yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai dan kegunaannya, terutama kandungan nutrisi dari daun kelor. 

Salah satu cara untuk memanfaatkan kandungan nutrisi dan nilai jual daun kelor adalah dengan mengolahnya menjadi produk inovatif seperti nugget, keripik, dan teh. Nugget kelor dapat menjadi alternatif makanan yang lezat dan sehat, cocok untuk anak-anak maupun dewasa. Keripik kelor bisa menjadi camilan yang menyehatkan dan memiliki nilai jual tinggi. Sementara itu, teh kelor dapat menjadi minuman sehat yang kaya akan antioksidan. Dengan inovasi produk-produk tersebut, UMKM di Desa Kebontunggul dapat meningkatkan daya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Dengan adanya upaya tersebut, Desa Kebontunggul diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UMKM. Potensi lokal yang dimiliki desa dapat dioptimalkan untuk mencapai kemandirian dan kemajuan yang berkelanjutan. Keberhasilan Desa Kebontunggul menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan kerja sama yang baik, desa tertinggal pun dapat bertransformasi menjadi desa yang maju dan sejahtera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun