Mohon tunggu...
ading boy
ading boy Mohon Tunggu... Relawan - Resmi

29 07 00

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Sumber Daya Manusia (Penataan SDM) dan Prinsip Kerjanya

19 Desember 2021   08:07 Diperbarui: 19 Desember 2021   08:10 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kali ini kita dihadapkan dengan kasusu yang sering dialami baik dikalangan lokal, umum, baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. manajemen atau yang biasa kita kenal dengan seseorang yang kerjanya ngatur aja (manajer), adalah pusat dari penataan sumber daya manusia ini, fungsi manajemen dalam perkumpulan tersebut adalah sebagai pemimpin juga poros segala jalur perintah dengan mempertimbangkan segala kemungkinan, manajemen dari asti dasarnya bisa disifatkan dengan otak dari segala biang aktivitas yang dilakukan bawahan dari manajer.

sedangkan sumber daya manusia adalah massa energi tak terkendali yang mana jika dilepas akan menciptakan kerusakan pada area tertentu tergantung dari sifat perkumpulan tersebut, karena sejatinya manusia adalah sumber dari segala sumber, termasuk juga sumber kerusakan.

fungsi manajemen sumber daya manusia(SDM) iyalah untuk mengatur alur comando dari  sumber daya manusia yang terbentuk dengan kuantitas dan massa yang lumayan besar, namun tetap dalam pantauan jalan komando, namun jika alur rantai komando putus, maka jika diumpamakan akan menjadi jalur listrik yang konslet tampa skakle(gerbang arus listrik) akan menyebabkan kerusakan pada setiap hubungan dan merusak sekitar berupa kebaaran baik dari segi emosional, fisik, aupun lingkungan

fungsi manajemen dalam sumberdaya manusia iyalah sebagai gembala dari opini dan masukan proyek yang akan direalisasikan untuk kepentingan bersama maupun individual yang memiliki massa gerak yang luas yang pergerakannya dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan baik milik orang maupun milik sendiri

semua ide yang akan tertuang dalam suatu perkumpulan baik dalam organisasi, keluarga, maupun kenegaraan pastinya memiliki orang yang bekerja lebih keras di dalamnya, nah, orang itulah yang memiliki manajemen konsep yang menggerakkan sumber daya manusia baik sampai maksimal maupun sebatas penyelesaian bessic yang biasa ditemukan dalam solve suatu masalah, sejauh ini permasalahan baik dalam lingkungan keluarga maupun organisasi dan negara tidak ada yang menyebabkan gagalnya suatu konsep manajemen sumber daya manusia, karena dalam perkumpulan tersebut hanya perlu memiliki orang yang mempunyai inisiatif untuk berpikir lebih keras dari yang lainya, karena komposisi manajeman disini iyalah menjadi otaka atau dalang dari sebuah pencapayan yang diperoleh dalam sebuah organisasi atau negara dengan mampunya menggerakkan massa(sumber daya manusia) yang awalnya passif menjadi aktif

dalam lapisannya. manajemen sumberdaya manusia memiliki banyak lapisan dalam aspek tentang cara mengatur dan memperkirakan dan memprediksi yang pertama adalah lapiasan yang menjadi bahan bakar dari penggerak massa sumber daya manusia, yang artinya manajeman disini harus mampu memberikan suatu ide yang dapat membakar semangat kerja dari massa sumberdaya manusia tersebut dengan prediksi yang telah diperkirakan yang  mampu diraih oleh massa tersebut, yang kedua adalah manajamen disini menjadi alat pengerak bagi massa sumber daya manusianya dengan memberikan cara mudah atau short cut yang memperpendek masa kerja namun tetap memberikan efek penyelesaian resiko yang sama, ataupun lebih cepat. yang ketiga iyalah manajamen harus menjadi pelindung, dari semua apa yang harus dilakukan, yang ketiga nilah yang paling susah, karena disini manajemen ditantang harus mampu memberikan perlindungna berupa ide pikiran yang jauh dari kata risk, yang artinya manajemen harus memberikan pembekalan seperti APD dalam bentuk gagasan baik secara fisik maupun secara financial yang nantinya dapat dipertanggung jawabkan ketika terjadi hal yang tidak diharapkan,

manajemn juga harus memmiliki pengalaman lapangan yang panjang dan banyak, karena bentuk usaha yang dilakukan oleh manajemen harus memiliki peluang yang tinggi dengan penelitian yang tidak lama beserta hasil yang telah teruji mutakhir, pertanyaanya iyalah bagaimana manajemen melakukan itu?, disisni manajeman dituntut untuk melakukan suatu uji coba dengan menggunakan massa yang kecil, atau sumberdaya manusia yang minim untuk memastikan apakah hal tersebut mampu berkembang atau tidak, uji coba dilakukan guna memenuhi prediksi dan menjadi acuan ketika manajeman ditanyakan perihal presentase dari keberhesailan  ide yang dimilikinya,

berdasar pada penelitian yang dilakukan, hal itu dapat mengurangi presentasa risk pada sebuah praktik lansung yang akan dilakukan dengan sekala besar yang akan membawa dan mengendalikan sumber daya yang besar pula, dan disini manajeman ditantang secara nyata untuk melakukan pengecekan berkala pada setiap bagian yang melakukan kativitas produksi ataupun aktivitas yang memiliki resiko tinggi, pengawas seorang manajer yang mengawasi massa sumber daya manusia yang besar akan membutuhkan waktu dan tenaga yang besar juga, maka disisni manajemen harus bergerak untuk membentuk beberapa bagian komando yang langsung dibawahi manajer agar mempermudah pembagian informasi yang nantinya akan segera diproses untuk menghasilkan keputusan yang akan dilanjutkan pada pekerja dilapisan terdepan agar menghasilkan harapan yang diinginkan sesuai planing awal yang di buat dan telah diprediksikan, dan secara tidak langsung juga memperkecil kemungkinan risk yang akan di terima akan lebih jelas

sumber daya manusia yang bergerak secara otonom atau secara individual iyalah mereka yang diberikan wewenang oleh manjer yang dipercayakan mampu karena memiliki kemampuan yang hampir sama dengan apa yang menjadi dasar manajemen sumberdaya manusia ini, dan biasanya diberikan pada orang yang pernah menjadi sample uji coba di awal penelitian, itulah sebabnya, pengalaman dan kemampuannya tidak diragukan karena telah mengalami hal serupa dengan tingkat risk yang sama pula

manajemen sumber daya manusia akan menjadi orang terdepan dan terbelakang secara bersamaan, oleh karena itu posisi  seseorang yang mengendalikan manajeman sumber daya ini haruslah bergerak bersama pendamping yang dapat atau memiliki kemapuan manajer yang hampir sama, dan memiliki pemikiran yang sama pula 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun