Mohon tunggu...
Adin Mustofa
Adin Mustofa Mohon Tunggu... -

Javanese who were born in Gorontalo, a Province in Northern Sulawesi. \r\nI write for immortality. i am immortal because of writing.\r\nvisit me on : http://adinelazhari.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS, Apa yang Kau Cari?!

23 Maret 2012   15:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

beberapa hari ini media massa dipenuhi dengan berita seputar surat PKS yang ditujukan kepada SBY terkait dengan isu BBM. intinya, surat tersebut menyatakan penolakan PKS terhadap kenaikan BBM oleh pemerintah RI. surat ini menyiratkan adanya perpecahan di tubuh SETGAB Parpol yang terdiri dari PD, PKS, Partai Golkar, PAN dan PPP.

mengenai perbedaan antara PKS dan SETGAB sebenarnya bukanlah hal yang baru. sebelum ini juga pernah terjadi perbedaan antara PKS dan SETGAB dalam beberapa masalah, contohnya angket mafia pajak. hanya saja ketika itu perselisihan berakhir dengan anti-klimaks dengan "mengalah"nya PKS kepada SETGAB. hanya saja, apakah kali ini PKS juga akan mengalah dan "nunut" dengan kehendak big boss?? entahlah.

berbicara dengan PKS sebenarnya cukup rumit. saya mengikuti perkembangan partai ini sejak saya disahkan untuk memiliki hak pilih, tepatnya tahun 2004 silam. ketika itu PKS merupakan partai idaman saya, selain dengan sistem kaderisasi yang ketat dan azas yang menyerupai Ikhwanul Muslimin di Mesir menjadikan saya sebagai salah satu simpatisan partai tersebut. namun perubahan dari tahun ke tahun membuat saya bertanya - tanya. apakah sebenarnya yang sedang terjadi di tubuh PKS saat ini.

tahun 2004, ketika PKS memutuskan untuk mendukung pasangan calon SBY - JK pada pilpres, saya mendukung keputusan tersebut. ketika itu SBY dianggap sebagai figur yang tepat untuk memimpin bangsa ini. terlebih bila ia didampingi oleh sosok JK yang rendah hati namun tegas. sempurna.

namun ketika pemerintahan berjalan dan di sana sini ada banyak kekurangan, terutama kasus century yang hingga kini belum juga terselesaikan dan bahkan entah kapan akan selesai. saya melihat ketika itu sudah saatnya PKS memutuskan untuk tidak melanjutkan kembali "hubungan" di Pilpres 2009. terlebih ketika itu JK pun memutuskan untuk pecah kongsi dari SBY. saya menilai sudah saatnya PKS mandiri dan berani mencalonkan kadernya untuk maju di RI 1.

hal ini didukung dengan perolehan pemilu legislatif 2009 di mana PKS meraup suara cukup signifikan dibandingkan pada edisi sebelumnya. menunjukkan bahwa PKS mendapatkan kepercayaan rakyat untuk membawa perubahan bagi rakyat.

namun ternyata harapan tinggal harapan. PKS tidak berani mencoba dan memilih melanjutkan koalisi dengan partai lainnya. bagi saya itu sebuah kemunduran.

saya bertambah heran, dengan keadaan pemerintahan SBY saat ini yang sangat jauh dari harapan, PKS seolah - olah berubah menjadi macam ompong. berani mengaum, namun tak memiliki kekuatan apa - apa. saya kemudian bertanya - tanya, apa sebenarnya yang dicari PKS dari koalisi tersebut. jabatan? atau kepentingan apa?. apakah perubahan azas partai juga merubah tujuan utama dari partai?. wallahu a'lam.

sudah saatnya PKS berubah dan mengambil tindakan tegas saat ini. koalisi tak memberikan apa - apa selain "jatah" kursi di kabinet. sedangkan simpati masyarakat kepada anda semakin berkurang. lantas apa yang akan anda lakukan di 2014 kelak. apakah hanya akan melanjutkan koalisi ini?. jika begitu, anda tidak akan pernah menjadi partai besar. anda hanya akan menjadi partai " jongos" yang hanya disuruh menuruti apa saja kehendak "boss" entah itu sesuai nurani anda atau tidak.

mari berubah PKS!.

Gorontalo, 23 Maret 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun