Sebagai bagian dari kegiatan dana pendampingan KEDAIREKA Batch 1 gelombang III Tahun 2023 Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ ) Â dengan proposal "Tingkatkan kualitas dan Diversifikasi produk berbasis madu dan herbal" berhasil mendapatkan dana dari kegiatan ini. Penelitian yang dipimpin oleh profesor Dr. Yuni Hendrawati selaku Guru Besar Riset dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta memproduksi produk herbal jelly dan obat kumur propolis bersama mitra CV Madu Apiari Mutiara.
Yuni Hendrawati, Direktur LPPM UMJ, menjelaskan proposal ini meliputi hasil pencarian, business plan dan demo produk permen jelly herbal siap pasar dan obat kumur herbal propolis. Penelitian ini dilakukan oleh gabungan 7 orang dosen dari UMJ dan Gunadarma serta 30 mahasiswa S1/S2 dari berbagai jurusan seperti Teknik Industri, Teknik Kimia, Manajemen, Ilmu Gizi dan Teknologi Informasi dari Universitas Gunadarma.
Dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian ini, kualitas studi interdisipliner mereka sendiri harus ditingkatkan sehingga ketika merencanakan rencana bisnis, ada kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Proses penelitian dimulai dari pembuatan formula prototype, produksi skala kecil, hingga pembuatan website pemasaran sebagai wujud kemandirian kampus belajar mandiri. Selain itu, 20 karyawan mitra CV Madu Apriari Mutiara yang menjadi sasaran utama produk lebah dan herbal, membuka kursus pelatihan UMKM dan menjual produk herbal berupa permen jelly herbal, permen propolis, dan herbal propolis kumur.
Tentunya permen jelly herbal ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan permen jelly yang umum tersedia di pasaran. Salah satunya dapat dilihat pada bahan dasar kreatif. Jeli herbal ini terbuat dari bahan dasar rempah-rempah khas Indonesia seperti jahe, serai dan bahan lainnya yang memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan konsumen. Yuni Hendrawati mengatakan, produk ini juga akan diperdagangkan di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta dan harapannya penelitian yang dilakukan ini dapat menjadi pendorong bagi mereka yang berpartisipasi dalam pengembangan penelitian nasional dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H