Mohon tunggu...
Adinda Zha
Adinda Zha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

I''m a struggle woman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerdasan Seorang Anak: Faktor Hereditas atau Faktor Lingkungan?

18 Oktober 2023   23:17 Diperbarui: 19 Oktober 2023   00:03 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan adalah salah satu aspek kunci yang membedakan manusia dari makhluk lain di planet ini. Kemampuan untuk memahami, belajar, beradaptasi, dan memecahkan masalah telah menjadi pilar utama dari perkembangan budaya, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Namun, pertanyaan yang muncul selama berabad-abad adalah apakah kecerdasan bersifat sepenuhnya individu atau apakah ada faktor-faktor genetik yang memainkan peran penting dalam mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Artikel ini akan menggali fenomena kompleks dari pewarisan kecerdasan, membahas teori-teori yang mendasarinya, dan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana ilmu pengetahuan modern telah mengembangkan pemahaman kita terhadap topik yang menarik ini. Kita akan menelusuri studi-studi terbaru, menyoroti temuan penting, dan juga melihat implikasi etis dan sosial dari pemahaman yang semakin matang tentang bagaimana kecerdasan dapat diwariskan.

Pewarisan atau hereditas merujuk pada proses di mana sifat-sifat atau karakteristik-karakteristik genetik dari individu atau organisme ditransfer dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya melalui reproduksi seksual atau aseksual. Ini termasuk sifat-sifat fisik seperti warna rambut, bentuk tubuh, dan tinggi badan, serta sifat-sifat biologis seperti resistensi terhadap penyakit atau kecenderungan terhadap kondisi medis tertentu.

Selain itu, akan ada pembahasan mengenai peran lingkungan juga dalam mempengaruhi kecerdasan siswa dalam pengembangan potensi kecerdasan seseorang. Bagaimana pengalaman, pendidikan, dan stimulasi mental mempengaruhi perkembangan dan ekspresi kecerdasan akan menjadi fokus penting dari artikel ini. Pewarisan Kecerdasan ini tidak bisa dikatakan murni karena faktor genetik atau lingkungan saja, karena ada beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli terkait kasus tersebut :

1. Teori Nativisme dengan Tokohnya Arthur Schopenhaur

Kata Nativisme berasal dari bahasa latin yang memiliki arti terlahir. Nativisme adalah aliran pendidikan yang berpandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Jadi, menurut aliran ini pengetahuan seseorang sepenuhnya dipengaruhi oleh pembawaan lahir dan gen yang diturunkan oleh kedua orang tua. Pendidikan yangdiberikan haruslah disesuaikan dengan bakat dan pembawaan anak didik itu sendiri. Teori ini percaya bahwa lingkungan pendidikan maupun lingkungan sekitar yangtelah direkayasa oleh orang dewasa tidak akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang pengetahuan manusia. Dengan kata lain aliran ini menekankan bahwa pemerolehan pengetahuan manusia hanya berasal dari genetik.

2. Teori Empirisme dengan Tokohnya John Lock

Empirisme berasal dari bahasa latin empericus yang memiliki arti pengalaman. Kemudian, John Lock seorang filsuf dari Inggris berpandangan bahwa Empirisme, adalah aliran atau paham yang berpendapat bahwa segala kecakapan dan pengetahuan manusia itu timbul dari pengalaman (empiris) yang masuk melalui indra. John Lock sebagai tokoh utama dari aliran ini,mengatakan bahwa anak yang lahir ke dunia dapat diumpamakan seperti kertas putihyang kosong dan yang belum ditulisi, atau lebih dikenal dengan istilah teori tabulara (a sheet of white paper avoid of all characters). Jadi, aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan bersumber utama dari pengalaman yang masuk melalui indera dan pengaruh eksternal dalam kehidupan,baik dalam keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat, sedangkan pembawaan lahir tidaklah dianggap penting sebagai faktor penentu pengetahuan.

3. Teori Konvergensi dengan Tokohnya Ludwig Wilhelm

Konvergensi berasal dari bahasa Inggris dari kata convergenry artinyapertemuan pada satu titik.  Zahara Idris mengatakan bahwa aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara Nativisme dan Empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungannya. Dengan kata lain pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang. Pembawaan seseorang baru berkembang karena pengaruh lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa aliran konvergensi adalah aliran pendidikan yang menyakinibahwa faktor pembawaan atau bakat dari orang tua dan faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sama terhadap perkembangan seorang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun