Mohon tunggu...
Adinda Washiilah Moo
Adinda Washiilah Moo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasisawa

Saya adalah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prodi Jurnalistik angkatan 2022. Saya suka mendengarkan musik dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Secara Komprehensif Terkait Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia

2 Januari 2024   22:12 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan pembaharuan islam merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh suatu individu maupun kelompok individu pada kurun waktu tertentu dengan tujuan sebagai pengadaan perubahan dalam praktek-praktek agama Islam berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang baru. Secara sederhana, pembaharuan Islam diartikan sebagai upaya atau kegiatan untuk menyelaraskan cara pandang Islam terhadap perkembangan zaman. Gerakan pembaharuan Islam dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Pembaharuan yang merujuk pada Eropa-sentris, Islam-sentris, dan gabungan antara Eropa-sentris dan Islam-sentris. Secara historis, awal mula istilah tersebut muncul adalah saat abad ke-18 setelah adanya persinggungan politik antara Eropa dengan Timur Tengah.

Menilik perkembangan pembaharuan Islam di Indonesia, pada awal abad ke-20 saat masa kolonialisme, terdapat gerakan pembaharuan Islam yang diprakarsai oleh para mujaddid, yaitu: Ahmad Dahlan (Muhammadiyah); K.H. Hasyim Asy'ari (Nadhlatul Ulama); Ahmad Surkati (Al-Irshad); dan Zamzam (Persis). Pembaharuan Islam yang terjadi di Indonesia ini dilatar belakangi oleh massifnya gerakan pembaharuan yang terjadi di belahan dunia.
Sebelum adanya gerakan pembaharuan Islam di Indonesia, penduduk Indonesia yang beragama Islam memiliki cara pandang yang sangat kaku dalam menanggapi perkembangan zaman. Banyak sekali para penduduk Indonesia yang menganggap ilmu-ilmu umum sebagai hal yang tabu, selain itu, penduduk Muslim di Indonesua cenderung menganggap beberapa barang di luar Indonesia sebagai hal yang tidak etis untuk digunakan.

Setelah diterbalkukannya Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia, terdapat beberapa perubahan dalam penafsiran ajaran Islam. Beberapa pemikir seperti Muhammad Abduh dan Al-Nabhani memperkenalkan konsep baru yang menggabungkan ajaran Islam dengan nilai-nilai modern. Akibatnya, masyarakat Muslim di Indonesia menjadi cenderung mengikuti perkembangan zaman sehingga terdapat beberapa instansi pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai syariah dengan ilmu pengetahuan umum. Beberapa partisipan politik yang menunjukkan identitas Islam mulai bermunculan dan adanya multikulturalisme serta toleransi antaragama. Hal tersebut menjadikan konsep Bhineka Tunggal Ika di Indonesia semakin terealisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun