Parenting majapahit, begitulah julukan yang sering disebutkan untuk pola asuh orang zaman dulu yang masih sangat kental dengan tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat, serta dilakukan secara turun temurun.
Jadi parenting itu apasih? dan apakah parenting majapahit itu salah? Yuk kita simak bareng- barengÂ
Parenting adalah sebuah ilmu tentang mengasuh, membimbing, serta mendidik anak dengan baik dan benar. Sebelum mengasuh anak, membimbing, dan mendidik anak orang tua harus memiliki ilmu terlebih dahulu. Tujuan dari parenting untuk meningkatkan kesadaran orang tua bahwa dalam mengasuh anak tidak boleh sembarangan dan memerlukan pengetahuan agar kehidupan anak dimasa mendatang dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir resiko yang ditemui dalam kehidupan dewasa, serta pemecahan masalah dengan cepat dan tepat. Parenting dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental anak, pola hidup anak, akademik anak, dan kehidupan sosial.Â
Pada era digital seperti pada saat ini, banyak sekali edukasi tentang parenting yang tersebar di berbagai media sosial dan juga banyak kelas parenting untuk calon orang tua maupun orang tua yang ingin belajar. Namun tidak sedikit pula orang tua yang kurang aware terhadap pentingnya parenting pada anak dengan alasan dulu pola asuh orang tuanya juga sama tapi tetap baik baik saja. Orang tua dengan pemikiran yang seperti ini perlunya di edukasi lebih lanjut terkait pentingnya parenting pada anak.Â
Menurut Diana Baumrind terdapat tiga jenis pola asuh yaitu:
1. Pola asuh Otoriter
Pola asuh otoriter yaitu pola asuh orang tua yang menekankan pada aturan dan kepatuhan tanpa memberikan banyak alasan atau penjelasan. Pola asuh ini orang tua bersikap disiplin dan menghukum anak jika melanggar peraturan, orang tua memiliki kontrol yang sangat ketat terhadap anak dan komunikasi 1 arah sehingga anak tidak memiliki ruang untuk mengungkapkan pendapatnya
2. Pola asuh Permisif
Orang tua dengan pola asuh permisif tidak menerapkan batasan pada anak, bersikap toleran dan lemah lembut sehingga anak akan menganggap orang tua sebagai teman. Pada parenting ini orang tua tidak tegas dalam menerapkan peraturan dan sulit berkata tidak dengan keinginan anak, dengan parenting yang lemah lembut, tidak terikat aturan ini menjadikan anak tidak bisa menghargai peraturan, kurang mandiri, agresif, dan tidak sabaran.Â
3. Pola asuh Otoritatif
Berbeda dengan sebelumnya, pada pola asuh otoritatif orang tua menetapkan aturan yang jelas namun memberikan alasan dan penjelasan dibalik aturan tersebut, orang tua cenderung suportif dan memberikan respons terhadap pilihan anak. Orang tua memberikan batasan dan peraturan agar tetap terlihat tegas pada anak, namun tetap ada konsekuensi apabila melanggar peraturan