Peran penting keuangan Islam dalam pembentukan sistem perekonomian suatu negara terletak pada penerapan prinsip-prinsip etika dan moral yang mendasari ajaran Islam.
 Prinsip-prinsip tersebut antara lain pemerataan, keberlanjutan, dan distribusi yang adil sebagai landasan pengelolaan sumber daya keuangan demi kemajuan kebaikan bersama.
 Konsep zakat, infaq dan sedekah merupakan elemen penting dalam kerangka keuangan Islam.
 Sebagai kewajiban pembayaran kepada mereka yang membutuhkan, Zakat tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial tetapi juga memberikan dukungan kepada kelompok yang kurang beruntung.
 Infaq dan sedekah sebagai bentuk dukungan sukarela juga berperan penting dalam menjaga keadilan sosial dan mendukung keberlanjutan ekonomi.
 Dalam konteks investasi, sistem keuangan Islam menekankan pentingnya investasi produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
 Pelarangan transaksi spekulatif dan transaksi yang merugikan masyarakat merupakan bagian dari upaya mencegah ketidakstabilan perekonomian.
 Keuangan syariah tidak hanya terbatas pada aspek penerimaan dan pengeluaran pemerintah, namun juga mencakup regulasi perekonomian yang mendukung keseimbangan dan keberlanjutan.
 Prinsip keberlanjutan dalam keuangan Islam tercermin dalam pendekatan pembangunan ekonomi dengan mengedepankan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
 Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan atau generasi mendatang.
 Secara keseluruhan, keuangan syariah memberikan landasan yang kokoh dalam pengelolaan keuangan suatu negara dengan mempertimbangkan nilai-nilai etika, moralitas, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi dalam sudut pandang ajaran Islam Masu.