Mohon tunggu...
Adinda Tiara Putri
Adinda Tiara Putri Mohon Tunggu... -

i spill by writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Musim Pancaroba, Musimnya Penyakit Merajalela

26 Januari 2018   17:56 Diperbarui: 26 Januari 2018   18:10 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim pancaroba dikenal sebagai musim munculnya banyak penyakit, karena cuaca yang acap kali berubah tak menentu. Sekarang panas, beberapa saat kemudian hujan. Daya tahan tubuh pun akan turun dan kamu mudah terserang penyakit.

Di musim ini, banyak orang terserang penyakit, termasuk saya sendiri. Pilek, batuk, demam, panas dalam. Saya bahkan sempat mimisan cukup lama karena penyakit musiman di musim pancaroba. Belum lagi kalau kita sudah sembuh, tapi kemudian orang lain yang sedang sakit menularkan penyakitnya hingga kita terserang penyakit lagi.

Ini juga sering terjadi pada keluarga saya. Saya sakit, kemudian sembuh namun penyakitnya menular pada ibu saya, ibu saya sembuh namun menular pada ayah saya, ayah saya sembuh namun menular pada saya, dan akhirnya saya sakit lagi.

Wah, siklus yang sangat menyebalkan. Rasanya takkan sembuh. Coba, kapan selesainya?

Musim pancaroba adalah peralihan musim hujan dan musim kemarai di negara-negara tropis. Menyadur dari CNNIndonesia musim ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang terjadi pada Maret dan April dan peralihan musim kemarau ke musim hujan yang terjadi pada September dan Oktober.

Laurentius Aswin Pramono selaku dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Carolus Jakarta bahkan mengakui bahwa di musim pancaroba memang biasanya terjadi peningkatan jumlah pasien. Keluhannya tak jauh-jauh dari batuk, pilek, dan merasa tubuhnya panas namun tak disertai meningkatnya suhu tubuh.

Pada musim pancaroba, cuaca yang berubah turut mengubah tekanan udara, suhu, dan komposisi udara sehingga tercipta sebuah suasana yang tepat bagi virus dan kuman di sekitar manusia untuk berkembang. Serangan virus dan kuman ditambah turunnya daya tahan tubuh serta metabolisme membuat seseorang makin rentan terserang penyakit.

Penyakit musiman ini tak terjadi hanya pada orang yang daya tahan tubuhnya sedang rendah, tapi juga pada mereka yang memiliki alergi. Meningkatnya serbuk sari dan dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang membuat flu serta panas dalam pada penderita alergi semakin berat.

Oleh karena itu, giat-giatlah rawat tubuhmu supaya daya tahan tubuhnya lebih kuat daripada gencarnya perubahan cuaca di musim pancaroba. Untuk menjaga daya tahan tubuh, perbanyak minum air putih, mineral, serta konsumsi vitamin. Kalau kebutuhan tubuhmu akan mineral dan vitamin terpenuhi, daya tahan tubuh pun bakal meningkat dan terjaga seolah-olah ada benteng yang melindungimu dari beragam penyakit musiman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun