Kisah ini mencerminkan kuatnya konstruksi gender dalam budaya Jawa. Roro Jonggrang digambarkan sebagai wanita yang cerdas, kuat, dan pemberani. Ia menolak keinginan maksiat Prabu Baka dan dengan kecerdasannya, ia mengubah nasib dirinya dan generasinya. Konstruksi gender dalam cerita ini menyoroti kekuatan dan kebijaksanaan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan.
4. Lutung Kasarung
Dalam cerita ini, tokoh utama adalah putri Tumangung Pangeran, yang menjadi pahlawan dengan bantuan Lutung Kasarung. Meski Tumangung Pangeran adalah laki-laki, namun kisah ini menyoroti peran perempuan dalam menyelamatkan kerajaan dan mengalahkan musuh. Hal ini menunjukkan bahwa gender tidak selalu menentukan kekuatan atau keberanian seseorang.
Kesimpulan:
Cerita rakyat Indonesia berperan penting dalam membangun dan mempopulerkan nilai-nilai budaya, termasuk konstruksi gender. Melalui tokoh dan alur, cerita rakyat mencerminkan harapan, ekspektasi, dan stereotip masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan. Namun, beberapa cerita juga menantang konstruksi gender tradisional dengan menampilkan keberanian, kecerdasan, dan kebaikan karakter perempuan. Dengan demikian, sastra rakyat tidak hanya merupakan cerminan budaya tetapi juga merupakan sarana refleksi dan transformasi nilai-nilai gender dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Oraiz, Natalie Fixmer. Julia T. Wood. 2017. Gendered Lives: Communication, Gender, and Culture, Thirteenth Edition. USA : Cengage Learning, Inc.
Mashudi, A., & Thoyib, M. E. (2017). Konstruksi Maskulinitas dalam Cerita Rakyat Jawa. EGALITA, 12(2).
Sugiarti, S., Andalas, E. F., & Bhakti, A. D. P. (2022). Representasi maskulinitas laki-laki dalam cerita rakyat nusantara. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 8(1), 181-196.
Fian, R. S. (2020). IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN CERITA RAKYAT MALIN KUNDANG KELAS III DI MI MIFTAHUL MUBTADI'IN KALIWINASUH PURWOREJO KLAMPOK BANJARNEGARA (Doctoral dissertation, IAIN Purwokerto).
Nurfaidah, R. (2016). Dominasi Maskulinitas dalam Cerpen Indonesia. Meta Sastra, 239-252.