[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Candi Ijo"][/caption] Rasanya sangat rugi jika menyianyakan waktu libur yang cuma datang satu kali dalam seminggu, hari minggu. Seperti hari-hari Minggu sebelumnya, hari Minggu kemarin kembali saya manfaatkan untuk sekedar refreshing bersepeda mengunjungi tempat-tempat menarik di Jogja, dan tentu dengan menikmati kuliner yang mak nyuss kata pak Bondan. Target tujuan bersepeda kali ini adalah mengunjungi salah satu candi yang ada di Jogja, tepatnya di sebelah selatan Candi Boko. Adalah Candi Ijo yang menjadi sasaran kali ini. Terletak di wilayah Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman, Candi Ijo terletak di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo dengan ketinggian bukit sekitar 410 m di atas permukaan laut. Candi Ijo juga merupakan candi yang letaknya tertinggi di antara candi-candi lain yang ada di Jogja. Perjalanan menuju Candi Ijo dimulai dari Kotagede pada pukul 06.30 pagi, agak kesiangan juga untuk bersepeda pagi, tapi meskipun begitu semangat tidak luntur sama sekali. Dengan sepeda yang seadanya, perjalanan tetap dilakukan, menuju ke arah timur, melalui wilayah berbah, hingga sampai ke jalan Piyungan, dilanjutkan ke arah utara (arah ke Candi Boko) lalu masuk ke arah timur lagi sampai di perempatan, terdapat plang petunjuk jalan yang kira-kira isinya adalah belok kiri ke Candi Boko, lurus ke Candi Banyunibo, kanan ke Candi Ijo. Karena tujuan kali ini adalah Candi Ijo, maka kami ambil arah ke kanan. Karena letak yang berada di atas bukit, maka otomatis jalur menuju Komplek Candi Ijo adalah jalur tanjakan, kurang lebih dari bawah sampai ke Komplek Candi berjarak sekitar 2 - 3 Km dengan medan tanjakan yang bisa dikatakan tanpa ampun. Rute tanjakan sangat minim tikungan, apa lagi jalur datar, jangan terlalu berharap menemukan jalur datar sebagai trek bonus di sini. Menurut salah satu anggota klub sepeda lain yang berpapasan dengan kami, rute tanjakan ke komplek Candi Ijo biasanya memakan waktu setengah jam (30 menit), namun pada prakteknya kami harus menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam perjalanan, ini di karenakan tanjakan kami tempuh dengan jalan kaki sambil menuntun sepeda, kondisi sepeda tidak memungkinkan untuk ditunggangi karena memang bukan jenis sepeda untuk berpetualang, jadi tidak didesain untuk menghadapi tanjakan seperti ini. Setelah bersusah payah menempuh tanjakan sedikit demi sedikit, dan juga beberapa kali berhenti untuk beristirahat, akhirnya kami tiba di Komplek Candi Ijo. Seketika itu juga rasa lelah terhapus dengan rasa lega dan puas karena sudah berhasil mengalahkan tanjakan dengan bersepeda (BERjalan kaki sambil menuntun SEPEDA).
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Candi Utama - Candi Ijo"]
[caption id="attachment_101500" align="aligncenter" width="560" caption="Foto Bareng"][/caption] [caption id="attachment_101506" align="aligncenter" width="640" caption="4 Personil Candi Ijo Sedang Berfoto Bersama Kami"]
Candi Ijo memberikan arti tersendiri petualngan kali ini, medan berat sama sekali bukan halangan bila tekad sudah lebih kuat dari apa pun.
Saatnya kembali ke kehidupan nyata sambil mengamati perkembangan kontes SEO Jasa Pembuatan Radio Streaming, Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia, Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah, dan Meriahkan Pesta Ulang Tahun Bersama GarudaFood
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H