Mohon tunggu...
Adinda Rizky
Adinda Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Pamulang program studi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecenderungan Masyarakat +62 yang Mudah Terpengaruh Pada Budaya Tren Masa Kini

11 Juni 2023   12:50 Diperbarui: 11 Juni 2023   12:55 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang beragam memiliki kecenderungan yang menarik terhadap tren budaya masa kini. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi serta tren budaya, seperti musik, film, mode, dan media sosial, yang semakin mempengaruhi cara hidup dan pandangan kita. Pada kolom ini, kita akan membahas kecenderungan masyarakat Indonesia terhadap tren budaya serta bagaimana kita dapat menghadapinya dengan bijak.

Pertama-tama, adalah penting untuk mengakui bahwa tren budaya masa kini dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. Mereka mampu memperkaya kehidupan kita dengan membuka akses ke berbagai bentuk seni, musik, dan hiburan lainnya. Tren budaya juga dapat menjadi alat untuk memperluas perspektif kita dan mempromosikan inklusi sekaligus toleransi terhadap perbedaan.

Namun, kita juga perlu berhati-hati terhadap pengaruh negatif yang mungkin datang bersama dengan tren budaya tersebut. Misalnya, dalam penggunaan media sosial, kita dapat terjebak dalam budaya perbandingan dan pencitraan yang tidak sehat. Pencitraan tubuh yang sempurna, tekanan untuk mengikuti tren tertentu, atau norma yang tidak sehat dapat mengancam kesehatan mental dan memperkuat ketidakpercayaan diri.

Selanjutnya, kita harus mengembangkan kesadaran kritis terhadap tren budaya. Menyukai dan mengikuti tren tidak selalu buruk, tetapi kita perlu mempertimbangkan implikasi dan dampaknya terhadap kehidupan. Tidak semua tren sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan pribadi, dan kita tidak boleh terjebak dalm tekanan untuk mengikuti apa yang sedang "populer" jika itu tidak sesuai dengan kita.

Selain itu, kita mesti membangun kemampuan untuk memilah informasi dan konten yang kita terima. Dalam era di mana informasi dapat dengan mudah disebarluaskan, penting untuk memverifikasi kebenaran dan keandalan sumber sebelum menerima dan membagikannya. Kritis terhadap tren budaya juga berarti kita tidak terjerat dalam pandangan sempit atau dangkal, tetapi mempertimbangkan berbagai perspektif dan memahami konteks budaya yang lebih luas.

Sebagai individu, kita juga memiliki kekuatan untuk membentuk tren budaya yang lebih positif dan inklusif. Dalam penggunaan media sosial, kita dapat berkontribusi dengan konten yang menginspirasi, mendukung, atau mendidik banyak orang. Melalui partisipasi aktif dalam budaya lokal, kita dapat mempromosikan kesenian, kerajinan dan tradisi yang merupakan kekayaan Indonesia.

Sehingga dalam menghadapi tren budaya masa kini, penting untuk mempertahankan keseimbangan antara menerima dan mengkritisi. Kita sanggup menikmati dan terlibat dalam tren budaya tersebut dengan cara yang positif, tanpa mengabaikan nilai-nilai dan identitas diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun