Bjorka Kembali muncul dan membuat geger warganet, dengan membobol dan menjual 34 juta data paspor WNI. Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) melakukan penelusuran atas adanya dugaan kebocoran data paspor Warga Negara Indonesia, dikabarkan sebanyak 34 juta paspor WNI sudah berada ditangan Bjorka. Adapun beberapa rincian data paspor yang bocor antara lain nama pemilik paspor, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, jenis kelamin, foto wajah, dan data krucial lainnya. Kominfo langsung menanggapi dengan cepat dan melakukan koordinasi dan pihak-pihak terkait lainnya. Kominfo saat ini meminta semua pengguna platform media social meningkatkan system keamanan data pribadi mereka. Informasi kebocoran data ini berawal dari pengamatan account yang memasuki situs dark web.
Bjorka pun membagikan sampel sebanyak satu juta data darintahun 2009-2022 melalui portal tersebut secara cuma-cuma, tidak hanya itu, Bjorka pun meminta tebusan sebesar 10.000 USD atau sekitar Rp150 juta untuk 34juta nama pengguna paspor WNI.
Risiko dari kebocoran data paspor atau kejahatan siber seperti ini bisa membahayakan para pemilik data tersebut, hal-hal ini bisa dimanfaatkan untuk memantau pergerakan para pemilik data paspor tersebut. Dalam 34 juta data paspor itu ternyata bukan hanya paspor WNI tetapi ada juga data wisatawan asing yang akan membuat dampak yang sangat buruk bagi pariwisata Indonesia. Kondisi ini tentu saja bukan yang pertama kali di Indonesia, dan tentu saja kejadian seperti ini bisa mencoreng nama baik Indonesia. Pemerintah harus lebih teliti dan lebih bekerja keras untuk melakukan pengamanan siber bagi institusinya, pemerintah pun harus bertindak tegas terhadap pelaku-pelaku pembobolan data & siber ini.
Nama Penulis : Adinda Ratiza Diarra Putri
NPM : 20200110400057
Ilmu Komunikasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H