Asal gerakan NeoSufisme bisa ditemukan pada Pemikiran ulama Klasik seperti Pada corak tasawur Jonaid al Baghdadi, Al muhasibi al Qusyairi dan al ghazali. Tasawuf Ibn Tamiyyan dan Ibn Qayym al Jawziyah yg bermadzhab hambali juga sangat mewarnai gerakan Neosufisme. Spirit yang menjiwai Neosufisme adaran tajdid. Yakni pembaruan, pamurnian dan reformasi tasawuf dari unsur unsur bid'ah yang berasal dari luar islam.
Tujuan Neosufisme adalan memurnikan tasawuf baik konsep maupun amaliah agar tasawuf sejalan dengan Qur'an dan sunnah. Neo Sufisme Menurut Nurholish madjid merupakan sebuah esoterisme atau penghayatan keagamaan batin yang menghendaki hidup aktif dan terlibat dalam masalah-masalah kemasyarakatan. Gerakan Neosufisme ini didirikan imam malik bin anas dengan memadukan fiqih dengan tasawuf.
Neosufisme Juga bertujuan untuk meluruskan Pandangan bahwa uzlah dan khalwat (menarik diri dan menyepi) bukan untuk Selamanya dalam hidup dan kehidupan ini. tetapi sesekali dilakukan untuk Penyegaran yang kemudian dijadikan titik tolak untuk berlibatan diri dalam aktifitas sosial lebih lanjut.
Imam malik berhasil memperkuat Integrasi tasawuf dengan Fikin dan melahirkan 2 langkah.
1. Menerapkan Pentingnya mempelajari Fikih sebelum mempelajari tasawuf agar tieltk menjadi zindik ( menyimpang dari agama islam).
2. Menekankan bahwa Pengetahuan sejati (al-hikmah) adalan nur detiupkan Allan kedalam Qalbu.
Ciri-ciri umum Neosufisme.
1. Tasawuf dipahami sebagai kekuatan rohani islam yang membentuk Pola Pikir, Pola Sikap, dan etos amal saleh kaum muslimin.
2. Mengamalkan tasawuf dipahami dan dilakukan usaha mengembangkan kepribadian muslim.
3. Menempatkan amariah zikir, wirid, dan uziah, yakni keputusan untuk menarik diri dari kehidupan sosial dengan melakukan khalwat, yaitu menyepi ditempat yang sunyi, untuk sementara waktu guna beribadah, berzikir, melakukan wirid, dan memperbanyak berdo'a Kepada Allah serta melakukan muraqabah, yakni renungan dan evaluasi diri secara proporsional.