Pagi hari di hari jumat
Aku adalah salah satu mahasiswa yang tinggal di sebuah kontrakan tiga petak, pagi ini aku terbangun karna alarmku berbunyi, aku bergegas melangkahkan kakiku untuk segera melakukan sholat subuh. Hari ini hari Jumat, tidak ada kelas hari ini, dan aku putuskan untuk pulang kerumah.
Aku mempersiapkan barang-barang yang akan aku bawa, lalu setelah selesai aku segera mandi dan mempersiapkan diri. Pagi ini cuacanya begitu cerah, kuhirup udara segar, dan juga terdengar kicauan burung yang menenangkan, segera aku menaiki angkot untuk menuju ke stasiun.Â
Tidak butuh waktu yang lama aku telah sampai di stasiun, di sana banyak sekali para penumpang kereta yang ingin segera memasuki stasiun, aku melihat kekanan dan kekiri, terdapat pengecek suhu tubuh disebelah kanan dan tempat untuk mencuci tangan di sebelah kiri.Â
Aku segera memasuki stasiun, terdapat loket untuk mengisi saldo kartu kereta, aku bergegas menuruni tangga untuk menuju jalur kereta api yang aku tuju, kereta sudah sampai dan aku segera memasukinya hal yang pertama kali aku lihat adalah bangku-bangku yang telah penuh diisi oleh para penumpang kereta yang telah lebih dulu masuk.
Mau tidak mau aku berdiri selama kereta ini melaju, banyak pegangan-pegangan yang menggantung didalam kereta yang berfungsi untuk pegangan penumpang seperti aku yang tidak mendapatkan tempat duduk, kulihat ke dinding kereta terdapat AC yang membuat ruangan didalam kereta ini menjadi sejuk, mataku kembali menelusuri isi kereta.
Di sebelah kanan pojok terdapat kursi prioritas untuk penumpang khusus seperti ibu hamil, disabilitas, orang tua lanjut usia, atau ibu yang membawa balita. Didalam kereta banyak pintu-pintu, di atas pintu tersebut tertera jalur-jalur kereta api, kereta akan berhenti disetiap stasiun-stasiun berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H