Mohon tunggu...
Adinda nur Azizah
Adinda nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Jakarta

Suka Membaca, Bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trilogi Ajaran Islam: Bagaimana Trilogi Ajaran Islam Membentuk Kepribadian Muslim?

11 November 2024   20:36 Diperbarui: 11 November 2024   22:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Trilogi ajaran Islam---yang terdiri dari iman, islam, dan ihsan---merupakan fondasi utama dalam membentuk kepribadian seorang Muslim yang ideal. Setiap unsur dalam trilogi ini saling melengkapi dan memperkuat,berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan,  menciptakan pribadi yang utuh dalam keyakinan, perbuatan, dan akhlak. Berikut adalah bagaimana masing-masing aspek trilogi ajaran Islam membentuk kepribadian seorang Muslim:

1. Iman (Kepercayaan atau Keyakinan)

Iman mencakup keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, Qodo dan Qadar. Iman membentuk fondasi spiritual yang kuat, yang memberikan arah hidup dan tujuan yang jelas bagi seorang Muslim. Dengan iman yang kokoh, seorang Muslim akan memiliki keteguhan hati, ketenangan jiwa, serta kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan hidup. Iman juga mendorong seorang Muslim untuk memiliki integritas, kejujuran, dan komitmen dalam setiap tindakan karena ia merasa diawasi oleh Allah.


2. Islam (Amal atau Perbuatan)

Islam dalam trilogi ini merujuk pada praktik-praktik ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Praktik-praktik ini membentuk disiplin, kedisiplinan, dan kedekatan dengan Allah. Melalui praktik Islam, seorang Muslim belajar untuk tunduk kepada aturan dan norma-norma yang ditetapkan oleh Allah. Misalnya, melalui shalat, seseorang diajarkan untuk mengatur waktu dan disiplin; melalui zakat, dia belajar empati dan peduli terhadap sesama. Dengan demikian, aspek islam membentuk kepribadian yang peduli terhadap kewajiban sosial, tanggung jawab, dan hubungan dengan sesama.


3. Ihsan (Moral atau Kesempurnaan Akhlak)

Ihsan adalah berbuat baik dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam beribadah seolah-olah kita melihat Allah, dan jika tidak, yakinlah bahwa Allah melihat kita. Ihsan mendorong seorang Muslim untuk memiliki kepekaan dalam akhlak, berbuat baik tanpa pamrih, dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Ihsan adalah tingkatan tertinggi seseorang dalam menjalankan ibadah dan menjalankan kehidupan sehari-hari dalam Islam. Ihsan melatih seseorang untuk selalu introspeksi, bersikap rendah hati, dan memiliki etika yang luhur. Dalam kehidupan sehari-hari, ihsan tercermin dalam sikap yang penuh kasih, sabar, dan menghargai orang lain.

Dengan ketiga aspek ini---iman, islam, dan ihsan---kepribadian seorang Muslim akan terbentuk secara menyeluruh: memiliki keyakinan yang kuat, mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta menampilkan akhlak yang mulia. Kombinasi ketiga aspek ini membuat seorang Muslim tidak hanya menjadi individu yang taat secara ritual, tetapi juga berkarakter baik, bermanfaat bagi lingkungan, dan memiliki kontribusi positif dalam masyarakat.

Penulis: Adinda Nur Azizah dan Hamidullah Mahmud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun