Mohon tunggu...
Adinda Nazla
Adinda Nazla Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Pelajar

Just fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Seni untuk Bersikap Masa Bodo

5 Januari 2020   21:04 Diperbarui: 5 Januari 2020   20:58 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

#masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda.

       Sama sekalk tidak ada yang dapat di kagumi atau diamini dalam sikap acuh tak acuh. Orang orang yang acuh tak acuh adalah mereka yang lemah dan ciut hatinya.  Mereka tergolong "couch potatoes" (malas bergerak)  dan "tukang usil" di internet. Faktanya orang orang yang acuh tak acuh sering berusaha untuk bersikap masa bodoh karena dalam kenyataannya mereka terlalu rewel terhadap segala sesuatu mereka terganggu dengan ala yang dipikirkan semua orang tentang rambut mereka,  sehingga mereka tidak pernah berusaha payah menyuci atau menyisirnya.  Mereka risau dengan apa yang dipikirkan setiap orang tentang ide mereka, jadi mereka bersembunyi di balik sarkasme dan keritik pedas. 

       Orang yang acuh tak acuh, takut terhadap dunia dan gaung pilihan mereka sendiri.  Itulah alasan mereka tidak sekalipun membuat pilihan yang berarti.  Mereka bersembunyi di liang kelabu tanpa emosi dan mereka geli sendiri, terserap oleh diri mereka sendiri, dan mengasihani diri sendiri,  terus menerus mengalihkan perhatian mereka dari hal yang menuntut waktu dan energi mereka,  yang disebut kehidupan. 

       Karna inilah fakta tentang kehidupan. Tidak pernah ada yang namanya masa bodoh.  Anda pasti memedulikan sesuatu,  dan karena itu kita akan selalu memedulikan sesuatu.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun