Tulisan ini berisikan tentang evaluasi serta pandangan pribadiku tentang mata kuliah kewarganegaraan yang sudah dilalui selama 6 bulan belakangan ini. Perlu diketahui aku adalah mahasiswa UIN Malang yang baru saja menempuh semester 2 dan tidak lama lagi akan menuju semester 3.Â
Sama seperti mata kuliah yang lain, diawal kita akan melakukan perjanjian perkuliahan dengan dosen mata kuliah yang bersangkutan untuk masa pembelajaran selama 6 bulan kedepan. Dosen mata kuliah ini bernama Bapak Edi Purwanto, S.Psi, M.Si. Pada mata kuliah kewarganegaraan ini, kita menyepakati untuk membuat artikel untuk setiap minggunya sebagai tugas yang harus dicapai oleh mahasiswa. Alasan inilah yang membuatku akhir- akhir ini sangat rajin upload di kompasiana hehe.
        Tugas pertama yang beliau perintahkan kepada kita yaitu untuk menulis atau menceritakan lewat tulisan tentang seorang classmate yang sudah kita kenal selama kurang lebih setengah tahun. Di tugas pertama ini aku belum menemukan kesulitan dan masih enjoy dengan tugas yang diberikan. Di tugas ini aku memilih untuk menceritakan temanku asal Bojonegoro yang sejujurnya kita belum pernah bertemu satu sama lain karena dia memilih pembelajaran online kala itu, jadi kita hanya sering berkabar melalui chat, ia bernama Alifia Aulia Mawada.
        Lanjut ke tugas yang kedua, beliau memerintahkan untuk kita menuliskan kisah tentang ibu. Mulai dari riwayat pendidikan, cerita proses mengandung dan melahirkan, serta semua kasih sayang ibu yang tak terhingga sepanjang masa. Segala kisah ibuku telah aku sampaikan di artikelku yang kedua. Masih sama dengan keadaanku di tugas pertama yakni masih enjoy dan belum kesulitan sama sekali. Minggu berikutnya Pak Edi memerintahkan "tuliskan apa saja tentang ayahmu", dan hal itu juga tidak berat bagiku karena narasumbernya tinggal serumah denganku hahaha.
        Nah di minggu selanjutnya aku mulai merasa ada kesulitan, karena beliau memerintahkan kita semua untuk pergi ke 2 tempat ibadah agama lain untuk menanyakan segala hal yang tidak diketahui tentang agama tersebut. Tugas ini terasa berat karena basicnya diri ini merupakan orang yang introvert yaaa:( banyak ketakutan yang aku khawatirkan ketika mungkin bertemu dengan orang baru.Â
Hal ini membuatku memutuskan untuk mengundur mengerjakan tugas ini karena merasa cukup memberatkan. Dan jadilah tugas- tugas ini menumpuuuk. Tapi aku berhasil melawan keintrovetan ini dan menyelesaikan tugas dengan baik walaupun terlambat dari deadline yang ada. Dalam tugas ini aku memilih Vihara dan juga Gereja Katolik sebagai tempat yang aku observasi. Pengalaman bertemu dengan Bhikku dan Romo membuat anggapan saya tentang orang baru itu salah, bahwa tak selamanya orang baru itu buat kita merasa tak nyaman.
        Setelah 2 minggu berlalu ada tugas baru yakni menuliskan apa saja yang diketahui tentang adat dalam menyambut bulan suci Ramadhan di daerah kita karena pada saat itu bertepatan dengan akan masuknya bulan Ramadhan di tahun ini. Alhamdulillah tugas ini tidak memberatkan bagiku mungkin karena berkah ramdhan ya ha ha ha. Minggu berikutnya kita ditugaskan untuk mengunjungi Kantor KPU di daerah kita, kepribadian introvert ini tidak muncul kembali mungkin karena adanya pengalaman sebelumnya hihi.Â
Tugas selanjutnya yakni kita diperintahkan untuk mempelajari arti kehidupan lewat narasumber yang hidupnya kurang mampu agar kita tidak hanya membandingkan hidup kita dengan orang lain yang ada diatas kita tetapi kita juga perlu melihat kebawah untuk menambah syukur kita atas rezeki yang Allah berikan. Dan benar saja banyak pelajaran hidup yang aku dapatkan dari narasumberku kala itu yang merupakan seorang driver ojek online yang sangat bekerja keras demi menghidupi keluarganya, namun bukan hanya sebagai driver beliau juga merangkap pekerjaan sebagai pedagang kecil- kecilan.
        Dan tugas terakhir atau tepatnya tugas yang ke- 9 kita diberi perintah untuk menulis tentang kisah perjalanan dalam mengaji dulu diwaktu kecil. Pada kesempatan ini aku bisa menyambung komunikasi lagi dengan ustad maupun ustadzah yang dengan ikhlas membagi ilmunya padaku dan semoga ilmu ini dapat bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi ustad maupun ustadzah. Semua pembelajaran serta pengalaman yang sudah dilalui selama 6 bulan belakangan adalah suatu hal yang sangat berharga, aku berhasil keluar dari zona nyaman dimana dan berhasil membuktikan bahwa semuanya akan baik- baik saja.Â
Dan mungkin evaluasi untuk pembelajaran berikutnya untuk memeberikan variasi dalam pembelajaran, karena setelah saya melewati semester ini dengan tugas yang sama yakni membuat tulisan itu sedikit membosankan hingga kadang membuat kita malas untuk mengerjakan tugas tersebut.Â
Sisi positifnya aku bisa bertemu dengan Romo ataupun Bhikku yang merupakan pimpinan bagi penganut agama tersebut, jujur bangga dengan diri ini sudah sehebat ini dalam menyikapi banyak hal. Kedua orang tuaku juga sangat mengapresiasi dengan Hasil pembelajaran di mata kuliah ini. Lucunya dulu ayahku sempet meragukan kalau anak kecil ini sanggup bertemu dan ngobrol dengan pemimpin agama, orang asing dan orang penting lainnya, tapi aku bisa mematahkan keraguan ayahku,iii bangga banget deh aku.