Program Kampus Mengajar merupakan program yang diusung oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Indonesia, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.A yang dirancang untuk memberdayakan mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang membutuhkan.Â
Program ini mengusung misi untuk memperkuat pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T), dengan cara mengirimkan mahasiswa dan alumni sebagai pengajar sementara. Peserta program ini, yang biasa disebut sebagai "Pengajar Muda", diberikan pelatihan khusus sebelum ditempatkan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Mereka tidak hanya mengajar mata pelajaran umum, tetapi juga membantu mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang inovatif, serta membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru-guru setempat.
Keunikan dari Program Kampus Mengajar terletak pada kesempatan yang diberikan kepada para Pengajar Muda untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh selama kuliah dalam konteks nyata, sekaligus memberikan kontribusi sosial yang berarti. Program ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial para pesertanya, dengan memberikan mereka tanggung jawab dalam mengelola kelas dan berinteraksi langsung dengan komunitas lokal.
Kami mengikuti program Kampus Mengajar untuk pada nagkatan ke 5 dan ditempatkan di SDN 4 Wates, Tulungagung. Pada program ini kami membantu implemntasi untukk memaksimalkan fokus program Kampus Mengajar angkatan 5 yaitu numerasi juga literasi. Tentu kami mempersiapkan beberapa proker terkait numerasi dan literasi yang dibungkus sedemikian rupa kreatif untuk menarik minat belajar siswa juga menumbuhkan rasa ingin tahu nya.
Peningkatan literasi kami mulai dengan memilah dan memilih buku fiksi dan non-fiksi. Perpustakaan SDN 4 Wates yang menjadi satu ruangan dengan TK membuat tatanan buku sangat tidak teratur dan sangat acak. Membuat dan menghias pojok baca di setiap kelas se meanarik mungkin.Â
Disini kami melibatkan siswa untuk menuangkan ide ide kreatif nya untuk mengkonsep pojok baca masing masing kelas. Kami membantu memfasilitasi hal tersebut secara teknis dan non-teknis. Dilanjut dengan mendistribusikan buku buku terpilih dari perpustakaan ke masing masing kelas. Tidak hanya itu, kami juga memberikan siswa kesempatan untuk membuat suatu karya tulis yang akan dibaca di depan kelas. Karya yang dibacakan sangat beragam dimulai dari anekdot hingga dramatis. Dengan ini kami mempunyai harapan besar terhadap siswa untuk bisa menuangkan segala emosi perasaan mereka ke sebuah karya tulis.Â
Untuk peningkatan numerasi, kami menggunakan gamifikasi untuk menarik perhatian siswa mengingat sebagian besar pemikiran siswa tentang hal hal yang berbau numerasi adalah hal yang susah. Kita mengemas proker peningkatan numerasi ini dengan semenarik mungkin. Kita siapkan 5 kuis matematika bergambar, 5 kelompok, dan 5 pos. 5 kuis tersebut kami bagikan ke 5 pos dalam lingkup sekolah. Masing masing kelompok mengerjakan sesuai urutan pos dan yang sudah bisa menyelesaikan bisa pindah ke pos berikutnya.Â
Dalam penyelesaian masing masing kuis tersebut, terjadi diskusi dalam kelompok sehingga juga melatih komunikasi siswa. Dan untuk pos yang terakhir kami menyiapkan kuis matematika yang berbasis power point, sehingga selain lebih menarik perhatian siswa juga memperkenalkan teknologi dalam suatu pembelajaran. Antusias siswa sangat tinggi dengan gamifikasi kuis matematika bergambar ini. Kami juga mempersiapkan hadiah kepada siswa yang telah menyelesaikan kuis ini dengan skor baik supaya meningkatkan motivasi siswa untuk terus belajar. Dengan ini kami dapat membuktikan bahwa pembelajaran numerasi bisa menjadi menyenangkan.