Mohon tunggu...
Adinda Meilia
Adinda Meilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi aktif

Saya suka untuk mendedikasikan diri saya dalam menulis opini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digital Detox

30 Mei 2024   08:26 Diperbarui: 30 Mei 2024   08:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemajuan teknologi yang terus berkembang merasuki kehidupan modern. Penggunaan perangkat digital sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. mulai dari PC, laptop, tablet, hingga perangkat smartphone. Perangkat elektronik ini sangat membantu dalam berbagai tugas, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan bahkan berbelanja. Namun, kini penggunaan perangkat digital secara berlebihan ternyata juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan perangkat digital secara berlebihan dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif, termasuk stres, kualitas atau gangguan tidur yang buruk, masalah kesehatan mental, dampak negatif pada keseimbangan kehidupan kerja, munculnya perbandingan sosial, dan rasa tidak nyaman apabila tertinggal.

Meskipun terdapat persepsi luas bahwa seorang individu tidak dapat membayangkan hidup mereka tanpa teknologi, penelitian dan survei mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi juga dapat menyebabkan stres.

Detoksifikasi digital adalah latihan yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan terjadinya ketergantungan akan perangkat digital ini. Apa itu digital detox? "Detoksifikasi digital" adalah periode waktu di mana seseorang tidak menggunakan komputer, tablet, ponsel, televisi, dan media sosial. Apakah saya perlu mengurangi penggunaan media digital? Apakah detox digital diperlukan?

Beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa orang tersebut membutuhkan detoksifikasi digital. Misalnya, mengalami kecemasan ketika perangkat tidak terlihat disekitarnya atau tidak berada di mana pun, merasa harus sering memeriksa gadget setiap beberapa menit sekali, merasa tertekan, gugup, atau marah setelah menggunakan media sosial, dan terlalu membebani jumlah suka dan jumlah komentar pada postingan.

Kita dapat menyelesaikan kewajiban terlebih dahulu sebelum melakukan digital detox. Perlu diingat, bahwa digital detox sebaiknya dilakukan di waktu yang tepat dan sesuai agar tidak mengganggu keberlangsungan aktivitas yang telah menjadi tanggung jawab Anda. Jika me-non-aktifkan gadget sepenuhnya masih terasa sulit, kita dapat memulai dengan mematikan notifikasi media sosial, menentukan jam tertentu untuk membuka media sosial setiap harinya, maupun menghapus aplikasi media sosial yang terdapat di dalam gadget Anda masing-masing.

Sebelum melakukan digital detox, ada baiknya untuk menyampaikan informasi tersebut terlebih dahulu kepada teman, keluarga atau orang-orang yang mungkin akan membutuhkan Anda. Dengan begitu, kepanikan tidak akan terjadi, melainkan akan munculah pengertian dan dukungan dari orang sekitar. Selama melakukan digital detox, kita dapat mencari aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian. Misalnya seperti, membaca buku, jalan sore, olahraga, belajar memasak, bermain alat musik, atau kegiatan hobi lainnya yang selama ini ingin dilakukan tetapi belum tercapai karena tidak memiliki waktu. Inilah kesempatan Anda. Selain itu, direkomendasikan untuk membuat jurnal setiap Anda melakukan digital detox. Tulis apa yang Anda rasakan selama melakukan kegiatan tersebut. Dengan begitu, Anda dapat melihat kemajuan setiap waktunya.

Ada banyak alasan mengapa saya ingin melepaskan ponsel dan perangkat lain untuk sementara waktu. Saya ingin lebih menikmati waktu sendirian tanpa gangguan yang ditimbulkan oleh ponsel dan perangkat lain. Dalam kasus lain, saya merasa penggunaan perangkat yang berlebihan akan menambah terlalu banyak stres dalam hidup saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun