Tahu Miracle in Cell No 7? Tentunya film ini sudah tidak asing lagi bagi penggemar K-movie. Karena kepopulerannya, film ini diadaptasi ke dalam versi Indonesia dengan judul yang sama. Film ini telah tayang di layar kaca pada tanggal 8 September 2022 kemarin. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diperankan oleh sejumlah aktor ternama Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, aku akan menceritakan ulang hasil wawancara dengan partner ku, Eri.Â
Sejak sebelum rilisnya film Miracle in Cell No 7 ini, partner ku, Eri sudah tertarik untuk menontonnya. Mulanya, dia tidak tahu kapan dia berencana akan menonton film tersebut karena kepadatan jadwal kuliah dan tugas yang menumpuk.Â
Suatu ketika, kelas kuliah dipulangkan lebih awal karena dosen yang akan mengajar ternyata berhalangan hadir. Di angkot, tiba-tiba Eri terpikirkan untuk menonton film Miracle in Cell No 7. Dengan niat yang tiba-tiba, akhirnya Eri menonton film tersebut.
Eri bercerita bahwa film tersebut mengisahkan tentang sebuah keluarga yang terdiri atas ayah dan seorang anak perempuan. Ayah tersebut bernama Dodo Rozak, dia merupakan orang yang berkebutuhan khusus dengan kecerdasan terbatas, bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak.Â
Sedangkan anaknya bernama Kartika diperkirakan merupakan siswi sd kelas 1. Ayah Dodo berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan keliling berjualan balon menggunakan sepeda. Walaupun begitu, mereka tetap hidup bahagia.
Suatu ketika saat sedang berkeliling, mereka tidak sengaja bertemu dengan keluarga yang akan merayakan ulang tahun anaknya. Lalu keluarga tersebut memesan balon-balon untuk dipajang di acara ulang tahun anaknya.
Di acara ulang tahun anak tersebut, Dodo tak sengaja melihat seekor anjing tertabrak dan membawa jasad anjing itu ke hadapan sang pemiliknya yaitu gadis kecil yang sedang berulang tahun, Melati. Selang sehari setelah acara ulang tahun anak tersebut, terdapat kejadian tak menyenangkan yang menyebabkan Dodo dituduh sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuh Melati.
Hasil reka ulang adegan dimanipulasi oleh polisi. Dodo disiksa dan disuruh melakukan pengakuan palsu. Akhirnya Dodo dimasukkan ke dalam sel dan berpisah dengan anaknya. Dodo merasa kesepian dan berusaha membangun persahabatan dengan rekan satu selnya. Rekan satu selnya tidak mengerti alasan masuk akal Dodo dipenjara karena dia memiliki keterbelakangan mental.
Bersama rekan satu selnya, mereka berusaha menyusun strategi untuk mempertemukan Dodo dan putrinya, Kartika. Awal perjalanan mereka dimulai dari sini.
"Ceritanya sedih, menyentuh hati." Itulah yang Eri rasakan setelah menonton film Miracle in Cell No 7. "Kita harus memanusiakan manusia. Tidak boleh membeda-bedakan manusia. Kita harus adil." kata Eri.Â