Mohon tunggu...
Adinda Marcelliantika
Adinda Marcelliantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pasti bisa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tingkatkan Efektivitas Pemantauan Produsen Tempe Kampung Industri Tempe Sanan, Mahasiswa UM Ciptakan Teknologi Tepat Guna THERMORYZO

9 November 2022   11:25 Diperbarui: 9 November 2022   11:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Sanan adalah salah satu kampung yang terletak di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pengusaha di bidang tempe sehingga mereka mempunyai industri rumah tangga sendiri. Lamanya proses fermentasi pembuatan tempe membutuhkan waktu fermentasi 30 hingga 48 jam untuk merubah tempe mentah menjadi produk tempe masak. tempe. Sehingga dibutuhkan alat yang dapat mempercepat dan mengoptimalkan proses produksi pembuatan tempe. Masalah ini telah mendorong para peneliti untuk mengembangkan alat untuk mengontrol sistem suhu dan kelembaban, dengan membuat "Sistem kontrol dan pemantauan suhu dan kelembaban fermentasi tempe menggunakan modul ESP8266 pada platform IoT".

Penelitian ini melibatkan beberapa masyarakat pelaku industri Kampung tempe Sanan dan Mahasiswa UM. Tim dari Universitas Negeri Malang yang di ketuai oleh Mohammad Firzon Ainur Roziqin, bersama tim peneliti Nandha Mustika Sari, Alby Aruna, Eka Putri Surya, dan Anna Yolla Wulansari. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada Bulan Juni 2022 sampai Oktober 2022 melalui pendanaan Sumber Dana Non APBN Universitas Negeri Malang Tahun 2022.

"Konsep pembuatan alat pendeteksi suhu dan kelembaban ini, dapat digunakan dengan sistem control dan pemantauan jarak jauh untuk mengoptimalkan hasil dari produksi tempe", tegas Mohammad Firzon yang memimpin rangkaian kegiatan ini disampaikan saat pemantauan kondisi di lokasi produksi pabrik tempe. Senin (07/11/2022).

Berkaitan dengan kegiatan ini diharapkan pengaplikasian alat ini akan mempercepat proses produksi tempe sekaligus memudahkan memantau dari jarak jauh dan mengontrol suhu serta kelembaban tanpa harus pergi ke pabrik produksi tempe. Harapan ini juga disampaikan oleh Bu Trinil sebagai Pokdarwis Kampung Industri Tempe Sanan saat pemantauan kondisi di lokasi produksi pabrik tempe. Senin (07/11/2022).

"Pembuatan alat pendeteksi suhu dan kelembaban ini sangat membantu mempermudah kegiatan produksi tempe. Harapan saya semoga kedepannya dapat digunakan untuk memproduksi olahan tempe lebih banyak lagi", Trinil sebagai Pokdarwis Kampung Industri Tempe Sanan saat saat pemantauan kondisi di lokasi produksi pabrik tempe. Senin (07/11/2022).

Tim penelitian dan pengabdian masyarakat beserta mitra sepakat dan berharap kegiatan ini memberikan sumbangsih pengembangan secara berkelanjutan melalui seni, digital, dan kebudayaan yang diupayakan secara penuh dan kolaboratif antara mitra perguruan tinggi dan masyarakat industri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun