Mohon tunggu...
Adinda Maharani Suryaningrum
Adinda Maharani Suryaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi

Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tips Mengelola Konten Dengan Benar

11 Juli 2021   19:45 Diperbarui: 11 Juli 2021   20:02 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hai teman teman, perkenalkan nama saya Adinda Maharani Suryaningrum mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi. Pada kesempatan ini saya ingin sedikit menuliskan pengalaman saya mengelola dan mengevaluasi konten yang telah saya buat. Mengenai apa saja metode yang saya gunakan? Apa saja kekurangan yang masih harus diperbaiki, agar konten saya bisa lebih baik lagi?. Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit mengenai metode yang biasanya digunakan.

Konten tidak selalu tentang video, maupun vlog konten itu banyak jenisnya. Konten itu banyak jenisnya seperti company blog, konten video, konten visual, case study, educational webinar, podcat. Dalam pembuatan konten pun tak lepas dari metode apa saja yang digunakan dalam pembuatannya. Konten yang berkualitas berbeda dengan konten yang original.

Konten yang berkualitas itu berbobot, maksudnya memiliki informasi yang lebih banyak dari pada yang lain, berdasarkan fakta yang terpercaya, bisa berupa kutipan atau link dari sumber informasi anda, penyajian yang menarik, dapat memberikan informasi yang baru dan mampu menyelesaikan masalah bagi pembacanya. Sebelum membuat konten yang berkualitas tentunya kita harus memiliki persiapan untuk menemukan target audience kita untuk kalangan mana dan untuk siapa, dengan ditemukannya target audience memudahkan kita untuk melangkah kedepannya. Setelah menemukan target audience maka kita perpindah kepada metode yang digunakan dalam pembuatan konten metode yang akan saya jelaskan ini merupakan metode yang sangat umum digunakan yaitu metode KTP,apa sih metode KTP itu?

Metode KTP adalah kumpulkan konten-konten terbaik dan berkualitas, tingkatkan materinya, promosikan ke orang yang tepat. Nah mari kita bahas satu persatu maksud dari poin poin di atas. Yang pertama Kumpulkan konten-konten terbaik dan berkualitas, tentunya konten yang akan dibuat bukanlah konten pertama yang berada di internet pastinya telah banyak orang pernah membuat konten yang sama nah disini kita harus bisa membuat konten yang lebih menarik dari konten konten yang ada. Kumpulkanlah beberapa konten berkualitas dari internet yang setopik dengan konten yang akan dibuat, Analisa konten mereka, dengan kita menganasilis konten orang lain selain dapat belajar kita juga akan menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat di setiap konten dengan kita menemukan kekurangan dan kelebihan konten orang lain maka biasanya akan muncul ide baru yang dapat menarik perhatian audience. Yang kedua, Tingkatkan materinya. Seperti yang sudah saya katakan menganalisa kelebihan dan kekurangan konten yang telah dikumpulkan dengan begitu kita dapat membuat konten yang lebih lengkap dan berkualitas.

Agar konten yang kita buat berkualitas, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

1) Tambahkan isinya supaya lebih lengkap. Maksud dari menambahkan isinya supaya lebih lengkap bukan hanya menjabarkan isi dari artikel, tapi menambahkan informasi baru yang belum ada di artikel tersebut. 2) Perbarui yang sudah kadaluarsa, ketika membaca sebuah panduan tentang suatu aplikasi tertentu, terkadang yang ditemukan bukan panduan yang sesuai dengan versi aplikasi yang dicari atau lebih tepatnya hanya terdapat versi aplikasi yang sebelumnya, nah dari hal tersebut dapat menjadi inspirasi untuk membuat hal baru menggelantikan yang sudah kadaluarsa. 3) Gunakan gambar atau video. 4) Gunakan format tulisan yang baik.

Yang ketiga, Promosikan ke orang yang tepat. Berikut adalah langkah untuk melakukan promosi yang tepat sasaran . 1) Ke situs komunitas, tentu saja yang dimaksud adalah komunitas yang sama dengan topik konten. 2) Hubungi para Influencer, yang termasuk influencer adalah blogger, seleb Twitter/Facebook/Instagram, jurnalis online, member forum yang jadi 'Idola'. 3) Hubungi Linker dan Sharer, Linker adalah orang-orang yang mampu memasang link ke website lain. Biasanya, jika seorang linker pernah mempromosikan sebuah link, dia akan bersedia mempromosikan link yang memiliki pembahasan yang sama. Sharer adalah orang yang membagikan konten di sosial media.

Adapun cara terbaik untuk mengelola konten. Yang pertama, selalu tempatkan minat audiens di nomor satu, maksudnya kita harus memutuskan siapa audiens konten kita dan apa minat mereka, konten akan sangat bergantung dengan pelanggan dan bagaimana tanggapan mereka terhadan konten yang telah kita buat. Kedua, selalu mementingkan kualitas dan kuantitas, pastikan konten memiliki kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan apa yang di inginkan oleh audiens sehingga kita harus mempunyai banyak ide -- ide yang kreatif. Ketiga, nuat databese pribadi untu sumber konten, mengumpulkan data dari berbagai sumber sangat membantu dalam mengelola konten secara keseluruhan, ada banyak sumber konten yang terpilih, tentukan jenis konten apa yang dibutuhakn lalu buatlah daftar sumber dimana kit dapat menggali lebih dalam untuk menemukan konten seperti itu. Keempat, temukan "permata langka" dan bagikan mereka, mengikuti tren merupakan salah satu usaha yang untuk mencoba mengemukakan ide untuk pembuatan konten. Kelima, buatkonten yang bisa digunakan di beberapa platform, saat ini orang -- orang tengah ramai menggunakan sosial media yang banyak jenisnya, pastikan rencana platform yang akan digunakan dalam menyebarkan konten, misalnya seperti saat ini YouTube yang tengah ramai buatlah video untuk mereka namun video anda juga dapat dibagikan dan di posting di Facebook, jika konten terkait dengan gambar bisa dibagikan melalui Instagram, Pinterest, dan Twitter. Keenam, meempelajari metrik dan analisis, semua upaya akan menjadi sia -- sia jika tidak menggunakan metrik dan analisis untun memeriksa bagaimana upaya yang telah dilakukan, kita dapat melihat konten mana yang baik dan diterima dengan mengukur dan menganalisa angka dan kemudian mengoptimalkannya dengan tema konten dan sumber yang bergerak maju.


Mengenai metode yang saya gunakan, saya juga menggunakan metode yang sama seperti yang saya jelaskan di atas dengan lebih sering melihat hasil konten orang lain dengan mengamati hasil dari konten orang lain tersebut dan menjadikannya inspirasi untuk konten yang akan saya buat kedepannya. Dengan mengevaluasi konten saya banyak ditemukannya kekurang dalam konten yang saya buat dan tentunya dari mengevaluasi konten yang saya buat dapat menjadikan pembalajaran untuk saya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk pembuatan konten selanjutnya.

Untuk kekurangan dalam konten yang saya buat tentunya banyak baik dari segi editing, pengambilan gambar, atau cara penulisan yang dapat memikat audience. Cenderung konten yang saya buat masih terbilang kaku dan monoton sehingga membuat yang melihatnya tidak merasa tertarik dan kurangnya alat yang memadai, serta mulai mngendurnya komitmen yang saya bangun dari awal untuk memulai dalam pembuatan konten sehingga membuat semakin menurunnya kualitas dari konten yang saya buat .

Dengan ini harapan saya untuk kedepannya dalam pembuatan konten saya dapat terus berkembang dengan baik dan lebih bertanggung jawab dengan konten yang saya buat serta lebih berpegang teguh dengan komitmen yang dari awal sudah saya buat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun