Hai teman teman, perkenalkan nama saya Adinda Maharani Suryaningrum mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi. Pada kesempatan ini saya ingin sedikit menuliskan pengalaman saya sebagai konten kreator. Mengenai apa saja potensi dari perangkat yang digunakan? Apa saja kekurangan yang masih harus diperbaiki, agar produksi konten di Indonesia lebih sehat?. Sebelumnya saya akan menjelasan apa sih Konten Kreator itu?.
Konten kreator merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten konten yang dibuat oleh para konten kreator itu biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, instagram, Snapchat, WordPress, dan sebagainya.
Topik yang dipili oleh konten kreator pun sangat beragam, mulai dari fashion, beauty, kuliner, sampai daily vlog. Keberadaan konten kreator memang nggak lepas dari kemajuan teknologi.
Apalagi semakin terbukannya akses informasi, maka semakin luas kesempatan untuk menjadi konten kreator. Jika benar-benar niat dalam membuat konten, maka followers, subscribers, AdSense, endorsment, dan lainnya akan mengikutimu dengan sendirinya. Untuk menjadi seorang konten kreator dituntut untuk punya ide - ide orisinil supaya bisa menghasilkan materi baru yang berbeda tapi tetapi bisa diterima dan laku di masyarakat. Selain itu, jika ingin menjadi konten kreator yang andal dibutuhkan kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam hal menulis, mengambil foto, merekam gambar, maupun menyunting video.
Peran dan tanggung jawab sebagai konten kreator seperti membuat konten yang orisinil dan menarik kemudian dipublikasikan di berbagai media sosial, menciptakan konten yang bermakna bagi sekumpulan orang atau komunitas yang memiliki kekuatan besar, menciptakan pesan persuasif terutama jika bekerjasama dengan pengiklan, membuat blog pribadi dan membagikan pikiran, ide juga gagasan.
Profesi konten kreator sendiri sangat beragam jenisnya. Untuk seseorang bekerja secara independen, tidak terikat dengan institusi manapun, kamu akan mengawali karir dengan mengerjakan semua hal sendiri, dan lambat laun dapat merekrut orang untuk bekerja bersama kamu, misalnya untuk melakukan penyuntingan, dan sebagainya. Kalu seseorang menjadi konten kreator di perusahaan terutama dalam industri kreatif, biasanya ada jenjang karirnya juga.
Menurut State of Digital Publishing, konten kreator adalah sesorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media, terutama media digital. Sementara itu, menurut HubSpot, konten kreator adalah orang -- orang yang membuat materi yang memiliki nilai edukasi dan hiburan. Materi ini juga kelak disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens.
Selain social media seperti Facebook, Instagram, atau YouTube, mereka juga memakai blog, infografik, maupun ebook untuk menyebarkan konten. Untuk konten kreator sendiri dalam konteks ini bukanlah selebriti ataupun blogger. Tentu, selebriti maupun blogger bisa masuk ke dalam kategori pencipta konten. Proses dalam pembuatan konten ini melibatkan kreativitas seseorang. Terlepas dari itu semua proses pembuatan konten juga tidak sekedar mengandalkan kreativitas semata. Karena ada juga logika yang harus dipahami untuk bisa menarik para audiens. Untuk itu, ada juga orang yang mengatakan bahwa content creator melibatkan penggunaan otak kanan dan otak kiri seseorang. Terlebih dengan maraknya digital marketing seperti saat ini, konten kreator sendiri merupakan profesi yang sangat dibutuhkan, khususnya untuk beberapa perusahaan besar. Mengingat saat ini konten terbilang suatu aksi marketing yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menggaet minat audiens, bahkan ada suatu istilah yang mengatakan bahwa dibalik konten yang viral, selain strategi yang apik, akan tersedia juga konten yang menarik. Dengan keahlian konten kreator sangat membantu dalam menjalan strategi pemasaran dengan baik. Karena konten yang bekalitas dan juga tepat sasaran akan lebih mudah memasarkan suatu produk barang ataupun jasa.
Adapun kriteria konten kreator yang baik. Yang pertama, yaitu memiliki ide – ide yang kreatif, umumnya suatu konten yang menarik dan orisinil tercipta dari berbagai ide yang kreatif. Kedua, yaitu mempunyai kemampuan riset yang baik, untuk mendapatkan hasil konten yang baik tentunya terdapat banyak cara salah satunya adalah dengan melakukan riset, dengan cara ini sangat membantu dalam membuat konten yang diperlukan oleh target audiens. Ketiga, yaitu menguasai tools pendukung, ketrampilan serta pegetahuan yang tinggi harus bisa didukung dengan tools supaya hasilnya lebih maksimal dan juga memuaskan, misalnya dalam hal produksi konten video maka tentu saja diperlukan ketrampilan dalam menguasai tool editing video agar bisa menghasilkan video yang baik. Keempat, yaitu kemampuan komunikasi yang baik, ketrampilan ini sangat penting untuk menghindari terjadinya miskomunikasi dalam hal berkoordinasi dengan yang lainnya.
Pada artikel ini, saya akan membagikan pengalaman saya sebagai konten kreator. Selama ini tidak begitu banyak konten yang pernah saya buat dan di publikasikan. Di mulai dari sebuah konten video yang berisikan tata cara bagaimana tahapan dalam membuat makanan sederhana yaitu mie nyemek. Video hasil produksi saya ini pun kemudian saya publikasikan di YouTube dengan harapan dapat membantu orang - orang yang ingin mengetahui resep sederhana namun rasanya memuaskan.
Selain konten video saya juga sempat membuat sebuah pamflet disaat saya masih sekolah menengah atas dimana hasil pamflet produksi saya dipasang di mading sekolah dan di setiap koridor kelas, pamflet yang saya produksi berisikan informasi mengenai apa saja wisata yang harus dikunjungi jika kita pergi istanbul. Dan baru - baru ini saya telah mencoba membuat sebuah podcast dan di dalam podcast ini saya membahas seputar teori komunikasi dan selama pembuatan podcast ini saya memanfaatkan aplikasi Anchor dan saya publikasikan di aplikasi spotify. Selama pengalaman saya sebagai konten kreator, tak luput dari pemilihan tema, manfaat dari konten yang akan saya produksi.