Mohon tunggu...
Adinda Maharani
Adinda Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UiN Raden Mas Said Surakarta

Saya adalah seorang yang ceria

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Akhlak Tasawuf dalam Proses Pendidikan Islam

16 Oktober 2024   07:40 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran tasawuf pada masa saat ini amat diperlukan sebagai cara meneguhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta'ala di tengah tatangan zaman yang kian modern. Dengan seseorang bersikap sesuai prinsip tasawuf, maka ia berupaya dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulia, dikarenakan implementasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta'ala membuahkan sikap yang berakhlak mulia untuk dapat menyikapi tatangan zaman yang kian modern saat ini.

Di beberapa negara yang ada di dunia saat ini terutama yang berpendudukan umat muslim mayoritas pada negaranya, tasawuf dijadikan pegangan kuat dalam memfilterisasi budaya-budaya Barat yang kian hedonis dan materialistik sehingga membiaskan nilai-nilai ketakwaan dan keimanan serta mengabaikan perilaku akhlak mulia kepada sesama manusia dan Tuhan.
Kesadaran umat muslim saat ini akan pentingnya berperilaku akhlak mulia sudah mulai terabaikan secara perlahan. Dikarenakan pendirian umat muslim yang tidak kuat dalam mengokohkan keimanan dan ketakwaan yang membuahkan perilaku akhlak mulia. Godaan terbesar yang dirasakan umat muslim saat ini adalah sikap fatalistik yang mengharuskan menerima keadaan sesuai tren yang sedang berkembang dan mengenyampingkan terlebih dahulu nilai-nilai agama yang dapat menjadikan beban kemerosotan dalam menyikapi perkembangan zaman.

Nilai-nilai agama yang berkembang saat ini terutama agama Islam menurut penganut paham sekularisme menjadi suatu pengganggu tersendiri akan rusaknya perkembangan kemodernan yang ada. Pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan merupakan suatu unsur penyimpangan bagi para penganut paham sekularisme.

Hal tersebut menjadi kekhawatiran terbesar bagi kalangan umat beragama terutama umat Islam. Agama Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan yang dapat menyeimbangkan peran kemoderenan saat ini untuk dapat menyadarkan manusia bahwa kondisi titik yang ada saat ini merupakan anugerah terbesar dari Allah Ta'ala sebagai Tuhan yang menciptakan adanya zaman dan kemoderenan.

Perilaku bertasawuf pada kepribadian seorang muslim perlu ditingkatkan dengan lebih serius. Para sufi selalu mengamalkan nilai-nilai tasawuf sebagai upaya meneguhkan pendirian di tengah perkembangan zaman, para sufi selalu khawatir bila dirinya terperosok pada kesesatan yang timbul pada perkembangan zaman sehingga mengabaikan dirinya dengan Keagungan Allah Ta'ala sebagai sosok Tuhan yang ada dalam jiwa para sufi dan sebagai motivator kehidupan.

Al-Ghazali sang Hujjatul Islam berupaya meningkatkan keilmuannya tentang tasawuf untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Ta'ala dan berupaya berperilaku akhlak mulia. Begitu juga para sufi-sufi terdahulu meningkatkan keilmuan terutama dalam bidang tasawuf sebagai tameng dari godaan duniawi yang kian mengkhawatirkan.

Pengamalan tasawuf yang dicontohkan para sufi pada umunya memberikan sisi nilainilai religius yang membuahkan suatu perilaku akhlak mulia. Akhlak mulia memberikan suatu harapan untuk terbentuknya peradaban yang maju dan tidak mengabaikan nilai-nilai Ketuhanan yang selalu ada pada kehidupan manusia.

Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam merupakan sosok sufi yang selalu meningkatkan keilmuannya mengenai adanya hakikat Ketuhanan dan selalu mengamalkan inti dari taswuf yaitu mampu berperilaku akhlak mulia. Oleh karenanya tasawuf membuahkan perilaku akhlak mulia pada diri seseorang. Bagi umat muslim tasawuf merupakan pedoman dari sikap berakhlak mulia baik kepada Allah Ta'ala maupun kepada sesama manusia dan mahluk hidup lainnya.

Maka dari pada itu semua, akhlak tasawuf pada umat muslim saat ini merupakan khazanah intelektual muslim dalam memandu kepribadian muslim untuk turut serta meningkatkan keimanan dan ketawaan dan berperilaku akhlak mulia kepada Allah Ta'ala dan sesama mahluk hidup lainnya. Tidak lain akhlak tasawuf merupakan sarana untuk mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat yang penuh dengan kebahagiaan dan keindahan. Serta peran akhlak tasawuf pada saat ini menjadi penguat kepribadian umat muslim untuk mengokohkan diri mengharap rido Allah Ta'ala dalam segala tindakan dan perbuatan yang yang dilakukan.

Artikel ini di susun untuk memenuhi kebutuhan Ujian Tengah Semester dari Bp M. Ibnu Nafiudin, M.Pd.

Oleh Adinda Maharani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun