Tak jarang kami saling ejek, saling menyombongkan diri, saling berdebat tentang sesuatu yang sebenarnya tak terlalu penting
Dan kadang kala pula, kami membahas tentang kehidupan. "Deep talk" kami terkadang bisa jadi terlalu berat untuk dibahas
Tapi entah bagaimana, semuanya mengalir begitu saja.Â
Kami dengan argumen masing-masing, berpendapat dan kemudian datanglah saran-saran untuk satu sama lain
Kuakui dia juga cukup hebat bisa membuatku ingin berteman dengannya
Bukan maksud memilih-milih teman, tapi aku memang selalu membutuhkan teman-teman yang tidak hanya bisa diajak mengobrol santai. Karena 'deep talk' itu juga perlu, ntahlah, bagiku dari sanalah munculnya 'self improvement'. Jadi, tak banyak yang bisa benar-benar kuanggap dan kusebut sebagai 'bestie'. But well, He succeeded. Being one of my bestie. Congrats for you, bre!
Dan dari sepanjang kalimat demi kalimat diatas, hal termanis yang bisa aku ucapkan adalah "terima kasih". Kaku ya? Tapi sudah terbiasa kan kalau sifat kaku ini keluar? Hehe
Eh, terima kasih apa?Â
Hmmm, entahlah, terima kasih saja untuk segalanya. Detailnya, kapan-kapan aku jelaskan. Ok, Bestie?
#challengedone,MHN :)
Â