Mohon tunggu...
Adinda Larasati
Adinda Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Mahasiswa aktif di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kerja Bakti KKN-T MBKM Kelompok 76 Bersama Warga Alun-Alun Contong

14 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2022   07:16 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja bakti bersama warga di Gang Bubutan VI, Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya/Dokpri

Salah satu program kerja dari kegiatan KKN-T MBKM Kelompok 76 adalah kegiatan kerja bakti bersama warga Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu ini bertujuan untuk menata dan membersihkan area-area di Kelurahan Alun-Alun Contong yang berpotensi menjadi wisata sejarah, melihat begitu banyaknya peninggalan sejak era Belanda yang masih berdiri disini. 

Area-area yang berpotensi di Kelurahan Alun-Alun Contong antara lain Gang Bubutan, Gang Keraton, Pecinan Tambak Bayan, Situs Makam, dan Dermaga Siola. Kegiatan kerja bakti diisi dengan kegiatan bersih-bersih bersama warga, mencabut tanaman liar, mengecat salah satu bangunan, dan pembuatan vertical garden untuk memperindah area tersebut.

Pada hari Minggu (22/05/22), kami melaksanakan kegiatan kerja bakti di Gang Bubutan V dan VI. Area ini memiliki potensi wisata sejarah karena terdapat peninggalan-peninggalan seperti bangunan sejak jaman Belanda. Mulai dari bangunan Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) yang telah digunakan sebagai kantor Nahdlatul Ulama sejak jaman Belanda. Beberapa rumah yang dibangun sejak tahun 1900-an juga masih berdiri di gang ini. Area ini juga menjadi area pertempuran ketika terjadinya perang 10 November 1945. 

Kegiatan kerja bakti dimulai dengan bersih-bersih gang VI bersama Bu Suwarti, selaku ketua RT, dan dibantu santri pondok yang ada di gang tersebut. Mulai dari membersihkan sampah, mencabut tanaman liar, dan menebang pohon pepaya yang mengganggu lukisan dinding di gang tersebut. Kemudian beralih ke gang V, kami membersihkan jalan dan menata kembali pot tanaman yang berantakan.

Area dengan banyak situs peninggalan sejak era Belanda, memiliki nilai historis yang seharusnya tidak dilupakan begitu saja oleh masyarakat. Apabila area ini sudah dikenal masyarakat, maka bisa menjadi area pariwisata dan sarana edukasi sejarah agar masyarakat tidak lupa akan sejarah yang pernah terjadi di Surabaya. Dengan meningkatnya pariwisata di Kelurahan Alun-Alun Contong, maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat pula. Bu Suwarti, selaku warga setempat, merasa sayang jika peninggalan yang memiliki nilai sejarah ini dilupakan begitu saja.

“Sayang ya mbak, di sini banyak rumah-rumah tua sejak jaman Belanda, tapi masyarakatnya sedikit dan sudah tua-tua, jadi kurang antusias dan kurang tereskpos nilai sejarah.” ujar Bu Suwarti, selaku Bu RT 01 RW 06.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun