Permainan alat musik Biola di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dikarenakan banyaknya peminat musik yang suka terhadap suara yang dihasilkan dari instrumen biola. Bahkan tak jarang orang tua yang memasukkan anaknya ke sekolah musik untuk mempelajari alat musik  ini. Sehingga instrumen biola tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia.
Alat musik yang dulu hanya digunakan untuk kalangan kerajaan, sekarang bisa dinikmati oleh siapa saja serta bisa dikolaborasikan dengan musik pop, rock, ataupun folk. Penikmat instrumen biola saat ini banyak yang menikmatinya melalui orkestra yang dimainkan oleh 30 sampai 60 pemain dari berbagai jenis alat musik.Â
Orkestra di Indonesia memiliki peranan untuk acara hiburan yang mengiringi para artis ibukota seperti Agnes Monika, Gita Gutawa, Titiek Puspa, Ryo Domara, Chrisye, Ebiet G Ade, Vina Panduwinata, dan Tanto Wiyahya. Tak hanya itu, instrumen biola juga kerap kali mengiringi grup band ternama seperti Gigi, Kotak, The Changcuters, Slank dan masih banyak lagi grup-grup band lainnya yang memakai instrumen biola untuk mengiringi dalam sebuah pertunjukkan, ini bisa terjadi jika pemimpin orkestra dapat mengaransir lagu yang dibawakan oleh grup band tersebut dan dikombinasikan dengan orkestra begitupun vocal solo yang diaransir pada iringan orkestra.
Biasanya orkestra di Indonesia sering kali membawakan karya-karya klasik Nusantara Symphony Orkestra (NSO) yang dipimpin oleh Edward Van Ness, Twilite Orkestra (TO) dimana ini dipimpin oleh Addie MS dan ada lagi Orkes Symphony ISI Yogyakarta yang terdiri atas mahasiswa Institut Seni Indonesia yang berada dibawah asuhan  Budhi Ngurah, Pipin Garibaldi, Edward Van Ness, Surti Hadi, dan juga Dosen yang ikut serta didalamnya.
Sekolah menengah musik merupakan bibit dari lahirnya para musisi orkestra. Indonesia sendiri, memiliki 2 sekolah menengah musik yang berada di kota Yogyakarta yang saat ini dikenal dengan SMKN 2 Kasihan Bantul dan satunya lagi berada di Medan yaitu SMKN 11 Medan. Walaupun demikian, pembelajaran instrumen biola di Indonesia masih banyak kekurangannya  baik itu dari segi metodenya, instrumen yang kurang memadai serta guru dengan kapasitas yang baik. Sementara itu, banyaknya peminat biola di Indonesia membuat kurangnya tenaga pendidik ataupun instruktur biola dalam mempelajari instrumen biola.Sumber 123dok.com
Hadir sekolah musik pertama di Padang yang khusus membahas biola
Di kota Padang,Sumatera Barat, kini telah hadir sekolah musik satu- satunya yang spesifik membahas tentang biola. Sekolah musik ini bernama "Padang Violin Studio", dimana sekolah ini menyediakan wadah berupa konser yang berkonsep Resital. Artinya, konsep tersebut sudah dikonsepkan untuk pertunjukan musik dengan penonton aktif (fokus dalam menyaksikan atau mengapresiasi pertunjukan). Â
Padang Violin Studio ini memiliki kurikulum khusus yang dirancang untuk pemula tanpa adanya batasan umur, yang mengedepankan Kognitif, Afektif, dan juga Psikomotorik.
Di Sana juga menjadi satu-satunya sekolah musik di Padang yang memiliki tenaga pengajar profesional dan berpengalaman sebagai pemain biola dalam skala internasional.