Mohon tunggu...
ADINDA IDRIS
ADINDA IDRIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adinda idris mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Perlu Gak Sih Deep Talk?

1 November 2022   16:27 Diperbarui: 1 November 2022   16:29 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di rumah, kantor, sekolah, taman bermain, bahkan tempat ibadah, manusia tidak pernah lepas dari masalah. Setiap masalah pasti menimbulkan yang namanya overthingking. Kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain untuk berinteraksi terutama saat masalah menimpa. 

Saya berpikir jika masalah yang datang sebaiknya jangan di pendam sendiri apalagi sampai kamu merasa lelah dan muak dengan masalah tersebut, nah disaat-saat seperti ini deep talk menjadi solusi terbaik untuk membantu kamu meringankan masalah tersebut.

Seperti yang kita tahu bahwa deep talk itu sendiri adalah komunikasi dua arah yang mendalam atau intens dengan pasangan, anggota keluarga, atau teman dekat yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. 

Deep talk biasanya dilakukan oleh dua orang saja karena cukup sulit menemukan lawan bicara yang satu frekuensi dengan kita. Orang-orang terdekat yang sudah kita kenal lama tidak menjamin bisa menjadi teman deep talk yang baik.

Contoh yang dapat kita rasakan yaitu dalam setiap hubungan tidak semuanya berjalan dengan mulus, hal-hal kecil pun bisa menjadi masalah besar jika tidak ada komunikasi dan pemahaman timbal balik diantara kedua belah pihak. 

Saya pikir tidak buruk kamu sering melakukan "pembicaraan mendalam" atau "deep talk" untuk memperkuat fondasi hubungan kamu. Deep talk dapat memberi manfaat yang baik untuk hubungan kedepannya.

Namun saat ini masih banyak dari kita menganggap deep talk masih menjadi hal yang tabu karena gengsi dan malu yang mendominasi. Padahal faktanya, tidak ada salahnya membicarakan hal-hal pribadi ketika kita sedang berbicara dengan seseorang yang kita percaya.

Saat kamu bingung bagaimana cara memulai deep talk, kamu dapat mengawalinya dengan percakapan ringan dan pasti akan mengalir dengan sendirinya ke percakapan yang lebih mendalam dan intens.

Perlu diperhatikan sebelum memulai deep talk pilihlah waktu, tempat, dan suasana yang mendukung. Dan yang terpenting dalam berhasilnya deep talk itu sendiri yaitu pertanyaan-pertanyaan bagus yang memicu pemikiran dan membuka percakapan lebih lanjut lagi, sehingga masing-masing akan merasa terdorong untuk berbagi lebih banyak lagi.

Mengutip Psyhcentra, Centers for Disease Control and Prevention, dan situs kesehatan berikut beberapa contoh topik obrolan deep talk:

  • Apa kebiasaan paling aneh kamu?
  • Apa yang paling kamu sukai dari dirimu?
  • Apa pencapaian terbesarmu sejauh ini?
  • Jika kamu punya waktu luang, apa yang akan kamu lakukan untuk menghabiskannya?
  • Jika kamu bisa bepergian ke mana saja di dunia untuk makan malam, kamu akan memilih pergi ke mana?
  • Bagaimana perasaanmu belakangan ini?
  • Apa yang kamu lakukan untuk bertahan?
  • Adakah kegiatan yang bisa kita lakukan bersama untuk saling membantu?
  • Hal random apa yang menurut kamu akan membuatmu bernostalgia dalam 30 tahun ke depan?
  • Apa arti keluarga bagimu?

Jadi dapat saya simpulkan bahwa deep talk adalah bagian penting dalam menjaga hubungan karena memungkinkan kita untuk menggali lebih dalam dan mengekspresikan pikiran serta perasaan kita dengan lebih bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun