Diprediksi akan lockdown dan memakai masker akan kembali dalam waktu dekat.Â
Berita beredarnya Lockdown pada bulan September ini sudah menyebar di berbagai media sosial.Â
Varian baru covid-19 yaitu Eg.5 atau bisa disebut dengan Eris ini memberikan gejala yang bukan lagi demam tetapi, pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kelelahan ringan hingga berat.
Varian Eris ini sudah menyebar di berbagai negara seperti Amerika, Jepang hingga Cina dan sudah memasuki Indonesia. Varian Eris ini dikatakan memiliki waktu pertumbuhan yang sangat cepat diseluruh dunia. Varian ini juga memungkinkan lebih mudah menginfeksi orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Namun, belum terbukti apakah varian ini akan menyebabkan gejala yang lebih parah, berbahaya dan mematikan dari virus Covid-19 sebelumnya.
Menurut World Health Organization (WHO) secara global resiko kesehatan yang disebabkan oleh Eris kecil namun ia masuk ke dalam variant of interest.
Mengapa bisa masuk ke variant of interest ?
yaitu dikarenakan adanya perubahan genetik yang membuatnya lebih unggul yakni karena varian ini dapat bermutasi sehingga dapat menghindari antibodi yang telah dikembangkan tubuh.
Varian Eris pertama kali terdeteksi di China pada bulan Februari 2023 lalu yang juga merupakan varian turunan dari omicron.
Omicron merupakan salah satu varian/turunan jenis baru dari Covid-19 yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan. Virus ini memiliki sifat yang lebih menulardan mempengaruhi kekebalan tubuh (baik diperoleholeh infeksi alami maupun vaksinasi)
Banyak ilmuan yang mengkhawatikan bahwa akan terjadi kembali lockdown dan peningkatan kasus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H