Apa itu  financial deepening?
Financial Deepening adalah sebuah penggukuran rasio antara jumlah kekayaan dimana dinyatakan dengan uang ( financial asset ) dengan pendapatan nasional. Ketika rasio yang diperoleh semakin tinggi maka hal berikut menyatakan sektor keuangan dalam sebuah Negara semakin dalam. Pengukuran rasio ini bertujuan untuk mengukur perkembangan sektor keuangan dalam suatu Negara. Financial Deepening sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, nilai tukar mata uang, pendapatan nasional, dan tingkat suku bunga. Telah diketahui bahwa sektor keuangan merupakan kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Hubungan Sektor Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Sektor keuangan merupakan sektor yang utama dalam mengatur pertumbuhan ekonomi. Sektor keuangan merupakan lokomotif bagi sektor riil, dimana sektor keuangan dapat mengarahkan tabungan Negara. Dalam kinerja sektor keuangan untuk mengarahkan tabungan Negara ini, meningkatkat investasi yang akan membantu percepatan dalam pertumbuhan ekonomi. Sektor keuangan juga merupakan alat transmisi bagi kebijakan moneter. Jadi, ketika sektor keuangan mengalami guncangan atau terdapat inovasi baru maka secara langsung akan mempengaruhi efektivitas dari kebijakan moneter itu sendiri. Sebagai contoh ketika mengalami sektor keuangan mengalami inovasi dalam produk - produk keuangan maka kegiatan tersebut akan berdampak definisi, cakupan dan jumlah uang beredar mengalami perubahan. Inovasi ini lah yang akan meyebabkan hubungan ketidakstabilan antara inflasi, dan kendali bank sentral terhadap kebijakan moneter. Maka dari itu sektor keuangan sangat penting perannya dalam pertumbuhan ekonomi.
Keadaan Sektor Ekonomi
Sektor keuangan menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan tinggi dalam pertumbuhan ekonomi. Indonesia saat ini masih tergantung pada sektor keuangan terutama dalam bidang perbankan. Ketergantungan ini mrupakan ketrgantungan yang tidak sehat karena dapat menyebabkan pemerintah terpengaruh dalam mengatur kebijakan untuk mnargetkan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi.
Dapat dilihat saat ini nilai tukar mata uang masih bergerak secara volatilitas. Pergerakan volatilitas tersebut dampak dari kurangnya atau tidak adanya pendalaman dari sektor keuangan. Tidak adanya inovasi baru akan mendorong berkurangnya investasi dalam Indonesia. Dimana investasi merupakan instrument penting dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. Indonesia sendiri memilik empat macam pasar modal yaitu valuta asing, obligasi, saham dan pasar uang. Dimana dalam penerapan dan kinerjanya masih sangat dangkal atau masih jauh dari kata baik. Dilihat dari indikator pengukuran rasio jumlah uang beredar (M2) per produk dimana tingkat PDB di Indonesia sangat rendah jika  dibandingkan dengan Negara tetangga Malaysia, Thailand dan Singapura.
Jika diamati lagi secara terperinci, problematika mendasar dari sektor keuangan ini yaitu kondisi sektor keuangan dalam provinsi di Indonesia berbeda - beda. Hal itulah yang membuat PDB pada Indonesia rendah. Pertumbuhan jasa keuangan sangatlah signifikan di kota tertentu atau bisa di bilang kota besar, tetapi tidak untuk kota yang berada bisa dikatakan pelosok atau kecil. Dalam kota pelosok masih kurangnya jasa keuangan atau lebih tepatnya masih jarang terdapat jasa keuangan dan juga masih awamnya masyarakat terhadap perekonomian Negara. Hal ini mengakibatkan banyak warga yang masih tergolong miskin karena kurangnya perhantian pemerintah. Dari sanalah pendapatan daerah akan berbeda beda setiap daerahnya
Perluakah Financial Deepening?
Dilihat dari problematika diatas, sangat miris rasanya melihat indonsia yang masih dangkal atau kurang maju dalam pengendalian sektor keuangan ini. Mengingat sektor keuangan merupakan instrument penting dalam pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu sangat dibutuhkan sekali bagi Indonesia untuk melakukan financial deepening dalam sektor keuangan.
Yang harus dilakukan oleh pemerintah agar pertumbuhan ekonomi dapat stabil yaitu dengan berjalan beriringan dengan financial deepening. Dalam menstabilkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia harus dapat menaikkan investasi. Dimana dalam menaikkan investasi pemerintah harus menarik investor local terlebih dahulu dalam pangsanya. Mungkin BUMN dapat berperan penting dalam mendorong investasi dengan mengubah kinerja dan pengelolahan BUMN secara lebih baik dan transparan. Terkadang hal kecil seperti itu dapat membuat perusahaan kecil tertarik untuk melakukan investasi.