Lebaran merupakan momen penting bagi setiap orang yang merayakannya, dimana seseorang bisa berkumpul kembali bersama keluarganya, saudara-saudaranya untuk menyambung kembali tali silaturahmi, bahkan tak jarang orang-orang rantau juga pulang ke kampung halamannya.
Bagi orang rantau, mudik atau liburan lebaran ke kampung halaman membutuhkan banyak persiapan, yang mudik via kereta harus membeli tiket jauh-jauh hari supaya tidak kehabisan, yang mudik mengendarai mobil juga harus memeriksa kesiapan mesin mobil dan kerangka lainnya, begitu halnya dengan yang mengendarai motor, juga harus memeriksa keamanan dan kesiapannya.
Selain dari segi kendaraan, bekal seperti uang transportasi, uang makan, uang jajan, uang untuk keponakan, hingga dana mendadak juga harus disiapkan demi kelancaran perjalanan.
Orang rantau bukan hanya seorang pekerja saja, tetapi seorang mahasiswa juga. Dunia pekerjaan dan perkuliahan rata-rata sudah meliburkan karyawan dan mahasiswa nya satu minggu sebelum lebaran, disitulah seorang rantau yang memiliki bekal yang cukup akan melaksanakan liburan lebaran ke kampung halamannya.
Berbeda dengan mahasiswi ini, mahasiswi asal Kediri yang merantau di Yogyakarta ini memilih untuk pulang di hari pertama lebaran, bukan karena kurang persiapan, melainkan karena harus menyelesaikan tanggung jawabnya di sebuah pondok pesantren di Sleman.Â
Mahasiswi ini memilih mudik mengendarai sepeda motor dari Yogyakarta ke Kediri, bukan karena kehabisan tiket kereta, tapi karena tidak ingin melewatkan momen sakral di hari raya, yiatu melaksanakan sholat id. Karena tiket kereta ekonomi yang biasa ia kendarai merupakan tiket kereta termurah jalur Yogyakarta - Kediri, dan keberangkatannya pukul 06.20 WIB. Waktu tersebut merupakan waktu dimana sholat id pada umumnya dilaksanakan, oleh karena itu dia memilih untuk pulang mengendarai sepeda motor.
Selain itu keputusannya mengendarai sepeda motor agar saat dirumah dia tidak kebingungan karena tidak ada motor.
Mengenai tanggung jawabnya yang harus diselesaikan di pondok pesantren yaitu dia terpilih menjadi ketua putri acara Ramadhan di Taman Pendidikan Al-Qur'an yang ada di pondok tersebut, kegiatannya dimulai sejak awal Ramadhan hingga malam takbir, sehingga mau tidak mau dia harus mendampingi hingga acara Ramadhan tersebut selesai.
Dua hari sebelum hari raya tiba, mahasiswi ini membawa motornya ke sebuah bengkel langganannya, selain karena keburu tutup lebaran tapi juga untuk mengecek kondisi motornya aman atau tidak jika dikendarai untuk pulang dari Yogyakarta ke Kediri. Mulai dari mesin, lampu motor, lampu sein kanan, lampu sein kiri, aki, oli, roda depan, roda belakang semua sudah dalam keadaan aman untuk dikendarai perjalanan jarak jauh kata bapak bengkel.