Mohon tunggu...
Adinda Aulia
Adinda Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halloo saya Adinda Aulia Nissa Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Profit UMKM dengan Analisis BVL: Belajar dari Rambak Djoyo Sonto Boyolali

7 Desember 2024   19:10 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto wawancara (sumber: Bp. Zainuddin)

Dalam global bisnis mikro, kecil, & menengah (UMKM), taktik pengelolaan porto yang efektif merupakan kunci untuk menaikkan profitabilitas. Hal ini sebagai semakin krusial pada tengah tantangan kompetisi pasar & kebutuhan akan efisiensi operasional. Akuntansi manajemen, menggunakan banyak sekali indera analisisnya misalnya Biaya Volume Laba (BVL) bisa sebagai pedoman bagi UMKM untuk merancang taktik yang sempurna. Mari kita akan kupas bagaimana teknik-teknik akuntansi manajemen bisa membantu UMKM pada mengelola porto secara efektif & mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

UMKM mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UMKM menyumbang lebih dari 60% produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Tetapi, meskipun memberikan kontribusi yang signifikan, banyak UMKM yang belum menerapkan manajemen biaya secara profesional. Dari hal ini membuat sulit menghadapi persaingan dan fluktuasi pasar. Salah satu contohnya adalah pada UMKM Rambak Djoyo Sonto di Boyolali. Industri ini telah ada dari sejak tahun 1995 dan berfokus pada produksi rambak. Meskipun UMKM ini telah memiliki pengalaman secara bertahun-tahun dan pangsa pasar yang relatif besar, UMKM ini menghadapi tantangan yang signifikan dalam pengendalian biaya dan perencanaan keuntungan. Kegagalan menerapkan strategi berbasis data sering kali mengakibatkan kegagalan mengoptimalkan profitabilitas. Pelaku bisnis rambak Djoyo Sonto menghadapi tantangan karena fluktuasi pasar dan persaingan dalam industri kerupuk rambak. Saat musim liburan atau perayaan tertentu, seperti menjelang Lebaran, permintaan kerupuk rambak sering meningkat, bahkan hingga dua kali lipat. Di Boyolali misalnya, permintaan meningkat secara signifikan menjelang Lebaran, dengan beberapa pengrajin mengalami peningkatan permintaan hingga 50% selama periode tersebut. Meningkatnya permintaan, juga disebabkan oleh masalah tambahan, seperti peningkatan biaya bahan baku dan biaya produksi. Pada Oktober 2021, perajin kerupuk rambak di Boyolali mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng curah , yang mengakibatkan peningkatan biaya produksi. Pada konteks ini, analisis biaya volume laba (BVL) menjadi alat yang sangat relevan untuk membantu perusahaan seperti rambak Djoyo Sonto Boyolali mencapai stabilitas keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan. Apa itu Analisis BVL?

Analisis biaya volume laba merupakan salah satu metode akuntansi manajemen yang bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara biaya, penjualan, dan keuntungan. Alat ini memungkinkan pengusaha untuk menentukan titik impas (BEP), menghitung margin keuntungan, dan menentukan tingkat keamanan perusahaan terhadap risiko penurunan penjualan (Margin of Safety/MOS).

Untuk UMKM Rambak Djoyo Sonto, dari data yang di peroleh menunjukkan biaya tetap sebesar Rp18.976.416,663 per bulan. Biaya variabel per unit sebesar Rp 15.529,833 dan harga jual produk sebesar Rp 22.550 per unit. Perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan perlu memproduksi dan menjual setidaknya 2.073 kg rambak per bulan untuk menutupi seluruh biayanya. Untuk total biaya penyusutan sendiri sebesar Rp 267.083,33/bulan. Tingkat produksi ini menempatkan perusahaan pada posisi aman untuk menghindari kerugian. Selain itu, analisis margin of safety menunjukkan rambak Djoyo Sonto memiliki margin of safety sebesar 54,95%. Artinya penjualan aktual berada 54,95% di atas titik impas. Hal ini merupakan indikator positif bahwa perusahaan memiliki buffer yang cukup terhadap risiko fluktuasi pasar. Meski datanya jelas, tantangan terbesar bagi UMKM Rambak Djoyo Sonto Boyolali adalah menerapkan strategi berbasis analitik ini. Tanpa rencana laba yang terukur, sulit bagi perusahaan untuk mengelola biaya tetap dan variabel secara optimal. Selain itu, persaingan pada industri makanan tradisional seperti Lambak semakin ketat sehingga memerlukan inovasi agar tetap kompetitif. Namun peluang besar juga terbuka. Dengan menggunakan data analisis BVL, UMKM dapat mengambil keputusan yang lebih strategis. Misalnya, pemilik usaha dapat menetapkan sasaran produksi dan penjualan yang realistis berdasarkan BEP dan MOS. Hal ini memungkinkan sumber daya dialokasikan untuk aktivitas yang bernilai tambah seperti efisiensi produksi dan diversifikasi produk.

Berdasarkan pembahasan Analisis BVL di atas, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh UMKM. Rambak Djoyo Sonto: [1] Optimalisasi biaya tetap dan variabel, untuk menekan biaya tetap, UMKM dapat mengurangi pengeluaran seperti sewa fasilitas dan gaji karyawan. Sebaliknya, biaya variabel dapat dikurangi dengan menegosiasikan harga bahan baku dengan pemasok atau mencari bahan alternatif yang lebih ekonomis tanpa mengurangi kualitas produk. [2] Diversifikasi produk dan pasar, penambahan variasi produk seperti rambak dengan rasa atau kemasan baru dapat menarik segmen pasar yang lebih luas. Lebih lanjut, dengan memperluas jangkauan distribusi ke wilayah lain di luar Boyolali, dan meningkatkan volume penjualan. [3] Penggunaan teknologi modern dalam proses produksi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga meningkatkan kualitas produk. Misalnya, penggunaan mesin otomatis untuk pemrosesan rambak mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan mengurangi biaya pengoperasian. [4] Strategi pemasaran yang inovatif, di era digital, media sosial dan platform e-commerce telah menjadi alat pemasaran yang efektif. UMKM dapat memanfaatkan platform ini untuk mempromosikan produknya lebih luas dengan biaya lebih murah.

Penerapan teori akuntansi manajemen dalam operasi sehari-hari memerlukan keterlibatan pelaku ekonomi. Dengan langkah yang tepat, UMKM tersebut dapat meningkatkan daya saing dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Langkah pertama adalah memastikan bahwa data keuangan tercatat dengan benar. Data ini dapat digunakan untuk melakukan analisis rutin untuk memantau kinerja dan mengevaluasi strategi yang diterapkan.

Dalam kasus rambak Djoyo Sonto, hasil analisis BVL memberikan wawasan penting mengenai tingkat aktivitas apa yang perlu dipertahankan untuk mencapai keuntungan tertentu. Misalnya, jika suatu perusahaan ingin meningkatkan margin keuntungan, maka perusahaan dapat fokus pada peningkatan nilai tambah produknya untuk mengurangi biaya variabel atau menaikkan harga jual. Selain itu, pengusaha dapat menggunakan analisis ini untuk merencanakan ekspansi bisnis mereka. Misalnya, dengan menghitung BEP suatu wilayah penjualan baru, dengan hal itu perusahaan dapat menilai apakah investasi dalam perluasan pasar layak dilakukan. Strategi pengendalian biaya berbasis akuntansi manajemen memberikan banyak manfaat bagi UMKM Rambak Djoyo Sonto Boyolali dalam mencapai keberlanjutan usaha. Alat seperti analisis biaya-volume-keuntungan dan margin keamanan membantu pemangku kepentingan bisnis memahami hubungan antara biaya, volume, dan keuntungan serta membuat keputusan yang lebih tepat. Penerapan strategi ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan profitabilitas, tetapi juga menjamin stabilitas perusahaan dalam persaingan pasar yang semakin ketat. Bagi UMKM seperti Rambak Djoyo Sonto Boyolali, langkah ini merupakan investasi masa depan yang lebih sukses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun