Mohon tunggu...
Adinda Agis Fitria
Adinda Agis Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa hukum

The law is the public conscience

Selanjutnya

Tutup

Film

Tradisi Negosiasi Tawar Menawar Marosok Pada Film "Me VS Mami"

6 November 2021   11:21 Diperbarui: 6 November 2021   11:27 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film yang bernuansa komedi ini diperankan oleh Cut Mini sebagai Maudy dan Irish Bella sebagai Mira yang disutradarai oleh Ody C.Harahap. Film ini menceritakan bagaimana hubungan seorang ibu dan anak yang memiliki keunikan sendiri. Maudy yang menjadi seorang ibu memiliki kesibukan sebagai artis dan koki sehingga Mira sebagai anaknya merasa kurang diperhatikan oleh sang ibu. Mereka berdua sering bertengkar namun dalam film ini dibalut dengan komedi sehingga menumbuhkan nuansa yang tersendiri.
Pada suatu ketika Mira ditelepon oleh seseorang yang mengaku neneknya dan meminta Mira untuk ke Padang menemuinya dikarenakan neneknya sakit keras. Mendengar itu Mira akan pergi ke Padang tetapi ibunya memaksa Mira untuk ikut dengan Mira. Pada waktu itu terjadi berdebatan kecil yang pada akhirnya Maudy pergi dengan Mira. Ditengah perjalanan Maudy menabrak seekor kerbau milik seorang petani didaerah Padang, sehingga mengharuskan mereka harus bertanggung jawab akan hal itu. Pada waktu itu terjadilah sebuah negosiasi guna menemukan solusi yang sama-sama tidak ada yang merasa tidak adil atau win win solution.
Seseorang yang memiliki kerbau itu bernama pak Nurdin dan meminta mereka mengganti rugi kerbau sampai anak cucunya kerbau namun Maudy bernegosiasi pada akhirnya pak Nurdin meminta diantarkan ke pasar untuk dibelikan kerbau. Dan keesokan harinya mereka mengantarkan Pak Nurdin dan dipasar juga terdapat negosiasi antara pak nurdin, Bu Maudy dan  penjual kerbau untuk harga kerbau tersebut, awalnya Bu Maudy merasa kemahalan untuk harga segitu. Mereka tawar menawar harga dengan adat istiadat padang yaitu dengan menutupi tangan menggunakan sarung. Pada akhirnya deal setuju dengan harga Rp. 17.500.000,-

MNC Pictures
MNC Pictures

Masyarakat Minang memang memiliki kebiasaan adat setempat tawar menawar menggunakan sarung yang disebut dengan Marosok. Mereka menggunakan metode ini dikarenakan dalam bernegosiasi harga dilakukan tanpa suara, dengan mengandalkan isyarat tangan dan terlihat hanya anggukan apabila mengiyakan dan geleng-geleng apabila menolaknya.
Dari scene ini mengajarkan kita bahwa negosiasi sangat diperlukan pada kegiatan sehari-hari untuk menemukan solusi yang terbaik dan solusi yang paling efektif. Tujuan dari sebuah negosiasi adalah untuk mendapatkan dan mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi saling pengertian dan persetujuan, serta mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing merasa menan win-win solution.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun