berselancar tahun 1992 ketika berusia 2 tahun. Ia juga mengikuti kompetisi selancar pada usia 8 tahun di Hawaii dan memiliki karir cemerlang diusianya dimana ia mengikuti berbagai kompetisi, memenangkan banyak piala dalam bidang selancar serta mensponsori berbagai merek ternama termasuk papan selancar dengan brand ternama Rip Curl dan Tim Carroll Sufboards.
Bethany Meilani Hamilton, seseorang dengan tunadaksa yang awalnya lahir dengan tubuh normal di Hanalei, Kauai, Hawai pada tanggal 8 Februari 1990. Ia mulaiAwalnya Bethany Meilani Hamilton adalah seorang anak kecil yang normal pada umumnya, ia sangat menyukai selancar. Bethany tumbuh di keluarga yang sangat suka berselancar, berenang dan bermain di pantai atau laut, Bethany juga memiliki teman baik yang memiliki hobi sama dengannya yang bernama Alana Blanchard.
Pada tanggal 31 Oktober 2003 pagi dimana usia bethany 13 tahun, ia pergi berselancar di Tunneis Beach, Hawaii Bersama sahabatnya Alana, ayah dan saudara laki-laki Alana. Sekitar pukul 07.30 pagi, Ketika Bethany berbaring di papan selancar sambil menunggu gelombang ombak datang. Lengan kirinya tanpa sengaja menggantung lepas ke dalam air pantai, hingga tiba-tiba seekor hiu dengan Panjang 5 meter menyerangnya tanpa di duga. Gigitan hiu tersebut merobek lengan kiri nya sampai ke bahu.
Setelah hiu tersebut pergi Bethany langsung berenang ke tepi pantai hanya menggunakan lengannya yang tersisa, Keluarga Blanchard membantu mengayuhnya Kembali ke pantai, kemudian ayah Alana menolongnya menggunakan tali dari sebuah pengikat papan selancar untuk dililitkan di sekitar pangkal lengan agar membantu menghentikan pendarahan. Hingga Bethany dilarikan ke rumah sakit Wilcox Memorial Hospital.
Sesampai disana Bethany kehilangan 60% darah dalam tubuhnya. Ayah Bethany seharusnya menjalankan operasi pinggul pada pagi itu tetapi Bethany lah yang menggantikan tempatnya di meja operasi. Selesainya dioperasi, Bethany memiliki trauma untuk Kembali ke dalam air dan berselancar, ditambah dengan ia memiliki tangan kanan yang membuatnya mundur dari dunia berselancar.
Beberapa lama setelah kejadian tersebut, Ralph Young seorang nelayan yang berkeluarga baik dengan keluarga Hamilton mengabarkan bahwa ia berhasil menangkap hiu yang di duga sebagai hiu yang menyerang Bethany waktu itu. Ketika ditelusuri lebih lanjut ternyata hal itu bener karena rahang dan gigi hiu tersebut cocok dengan ukuran lebar gigitan yang terdapat pada papan selancar Bethany yang digunakan Ketika serangan hiu tersebut berlangsung.
10 minggu setelah kecelakan itu, Bethany berusaha untuk melupakan traumanya terhadap berselancar karena ia sendiri suka untuk berada di air dan berselancar. Bethany berhasil melupakan traumanya dan mencoba Kembali untuk belajar berselancar dengan kekurangannya itu. Dia memulai latihannya menggunakan papan selancar khusus, yang sengaja dibuat untuk memudahkan ia mendayung menggunakan satu lengan, dan juga untuk beradaptasi dengan laut yang membuatnya trauma tersebut.
Setelah berlatih sendiri untuk bermain selancar dengan satu lengan, Bethany mulai berlaga dalam pertandingan utama dengan papan pendek untuk pertandingan selancarnya pada tanggal 10 Januari 2004. Pada pertandingan itu, ia menempati posisi kelima di National Surfing Championship dan bergabung dengan United Stated National Surfing Team.
Kemudian di bulan juli 2004 Bethany memenangkan penghargaan ESPY 2004 untuk "Best Comeback Athlete". Mimpinya tidak pernah hilang karena dia memiliki tekad untuk meraih kesuksesaan. Ia pun masuk dalam peringkat 50 besar perselancar terbaik di dunia.
Di tahun 2005, Bethany menempati juara satu untuk kompetisi NSSA National Competition dan O'Neill Island Girl Junior Pro tournament. Pengalamannya tersebut telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Dia pernah pergi ke berbagai negara sebagai pembicara motivasi untuk mendorong mereka menaklukkan kesulitan dan mengikuti impian mereka sendiri.
Dalam buku terlarisnya yang ia tulis "Soul Surfer" tahun 2004, menggambarkan bagaimana dia berjuang Kembali untuk berselancar setelah kejadian yang menimpanya dan bagaimana dia tidak pernah kehilangan kepercayaan pada Tuhan. Disaat bersamaan dengan tahun perilisan bukunya tersebut, Bethany juga dianugerahi penghargaan "Courage Award" oleh Teen Choice Awards.