Mohon tunggu...
Adinda HanaChikita
Adinda HanaChikita Mohon Tunggu... Freelancer - FKIP PPKN-UNPAM

Hidup yang bermakna adalah menjadi bermafaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Psikologis Faktor Utama Penunjang Kesehatan

9 Juli 2021   13:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   13:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Psikologis Faktor Utama Penunjang Kesehatan

Sebuah wabah yang tak diharapkan datang secara tiba-tiba membuat kepanikan diseluruh dunia. Tidak terasa sudah satu tahun kita hidup berdampingan dengan wabah ini. Corona Virus Deases -- 19 (COVID 19) sebuah virus yang teridentifikasi di China dan menyebar keseluruh dunia. Virus ini telah merenggut banyak nyawa sejak awal tahun 2020.  

Hari ini korban jiwa pandemi COVID-19 telah menembus angka 1.040 orang. Berita duka terus terdengar setiap harinya, ambulance yang hampir setiap waktu terus berdatangan mengantar mereka yang terpapar untuk menuju rumah sakit atau mengantar mereka yang telah gugur untuk dimakamkan.

Semua fasilitas kesehatan dialih fungsikan untuk mereka yang terpapar virus COVID-19. Bahkan hotel dan sekolah terpaksa dijadikan sebagai tempat isolasi darurat. Tenaga kesehatan menjadi pahlawan terdepan saat ini untuk merawat dan menyelamatkan mereka yang positif covid-19. 

Mulai dari gejala yang ringan hingga berat. Seluruh NAKES berusaha keras mengendalikan lonjakan pasien yang terus berdatangan kerumah sakit. Resiko rasa takut terpapar sudah pasti ada didalam diri para tenaga kesehatan. Namun profesi yang mereka pilih mewajibkan mereka mengabdi kepada masyarakat apapun resikonya. Tidak hanya para warga yang terpapar virus covid-19. Tetapi juga tidak sedikit dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut menjadi korban dalam pandemi ini.

Pemerintah terus berupaya menanggulangi pandemi ini. Target satu juta vaksin terus dilakukan. PPKM darurat diterapkan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19.  Banyaknya angka kematian dan berita-berita tentang covid-19 ternyata juga berdampak pada psikologis kita.

Ketika kita melihat aau membaca berita tentang meningkatnya jumlah korban jiwa akibat pandemi, pikiran kita dapat membawa rasa takut dan cemas yang berlebihan. Padahal psikologis manusia sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Pikiran yang positif akan membawa kita kepada keadaan yang lebih baik.

Jika kita terinveksi dan positif covid-19  bila tidak ada gejala yang berat sebaiknya cukup isolasi mandiri dirumah. Dengan meminum vitamin C, memakai masker, berjemur dibawah sinar matahari, memakan makanan yang bergizi dan terus berpikiran positif maka imunitas kita akan kembali membaik.

Media memang terus memberitakan perkembangan virus ini, berbagai kejadian dikemas dalam kalimat yang bisa membuat kita menjadi takut. Namun kita tidak boleh khawatir apalagi hingga stress, kita harus menanggapinya dengan hal positif. Tak perlu berpikiran negatif dan berlebihan tentang pandemi ini.

Kita hanya perlu waspada dan selalu ikuti aturan pemerintah, menjaga kesehatan, menjaga jarak dan selalu memakai masker serta cuci tangan dapat membawa kita terhindar dari virus covid-19.  Maka sebagai masyarakat kita harus sadar akan aturan yang ada. Jangan melanggar prokes atau menunggu giliran. Saatnya kita sadar aturan dan keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun